REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) mengaku tidak risau hadirnya perusahaan pembayaran elektronik WeChat. Perusahaan asal China ini telah melebarkan bisnisnya di Indonesia dan mengantongi izin dari Bank Indonesia.
Chief Marketing Officer LinkAja Edward K Suwignjo mengatakan kehadiran platform itu bukan masalah besar dari perusahaan. Sebab, masing-masing platform memiliki segmen garapan bisnis yang berbeda.
"Kami selalu bilang bahwa spektrum payment itu lebar sekali dari lifestyle hingga daily essential. Kami selalu bilang kami masuk di daily essential, bukan lifestyle. Nah, sebagian besar pemain emang masuknya dari arah lifestyle dan segala macam tapi tempat kami, use case memang kebutuhan sehari-hari," ujarnya kepada wartawan akhir pekan kemarin.
Edward meyakini persaingan secara bisnis wajar dan pasti terjadi. Namun secara misi, seluruh pemain industri digital payment bersaing dengan uang tunai.