REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Frank Lampard berupaya bangkit dari kekalahan 1-0 di St James Park, markas Manchester United. Meski mendominasi pertandingan, anak asuhnya kebobolan satu gol di injury time.
Lampard mengakui ketatnya Liga Primer Inggris membuat lawan-lawan begitu tangguh. Ia menyayangkan kekalahan itu melewatkan peluang menjadikan posisi di empat besar klasemen lebih aman. Pada pekan itu, hanya dua dari 10 tim teratas Liga Primer yang meraih kemenangan.
"Begitulah adanya. Akan menyenangkan untuk mendapatkan celah, tapi saya pikir liga sangat kompetitif dan sangat cair, yaitu pada saat kami memiliki selisih besar, pada saat kami memiliki celah kecil, pada saat kami mengejar tim di depan kami," kata Lampard dilansir dari situs resmi Chelsea, Senin (20/1).
Mantan pemain Chelsea itu heran anak asuhnya tak bisa melesakkan satu gol pun di gawang Newcastle. Padahal, sejumlah peluang dimiliki Tammy Abraham dkk. "Pertandingan liga kami berikutnya adalah laga sulit dan penting dengan tim tetangga kami (Arsenal). Saya lebih peduli apakah pertandingan demi pertandingan kami bisa mendapatkan kemenangan," ujarnya.
Lampard tak ingin larut dengan hasil negatif di kandang Newcastle. Ia optimistis Chelsea masih bisa meraih poin penuh di pertandingan berikutnya demi mengamankan posisi empat besar.
"Kami tahu mereka adalah pesaing dan kami tahu mereka ada beberapa poin di belakang kami, tetapi kami tahu bahwa jika mereka mengalahkan kami, mereka akan merasa dapat menutup selisih dengan kami," jelas Lampard.
Lampard mengkritisi belum efektifnya lini depan. Selama ini, sebagian gol justru lahir dari lini tengah. "Kami membutuhkan lebih banyak gol dari lini depan," tegasnya.