Senin 20 Jan 2020 11:19 WIB

China Laporkan Kematian Ketiga Akibat Virus Corona Misterius

Penyebaran virus corona misterius jenis baru dilaporkan mencapai 140 kasus di China.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan (Ilustrasi masyarakat China pakai masker)
Foto: Pxhere
Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan (Ilustrasi masyarakat China pakai masker)

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- China kembali melaporkan kematian yang ketiga dari virus baru misterius, virus corona, Senin (20/1). China juga melaporkan hampir 140 kasus baru termasuk dalam penyebarannya sampai ke bagian lain negara itu, Beijing.

Hal itu meningkatkan kekhawatiran lebih banyak infeksi ketika jutaan orang memulai perjalanan untuk Tahun Baru Imlek. Hingga kini, para ahli medis masih berjuang untuk memahami jenis baru virus corona yang mirip dengan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). SARS berasal dari China selatan pada 2002 sebelum menyebar ke Hong Kong dan tempat lain di dunia yang menginfeksi ribuan orang dan menyebabkan lebih dari 800 orang tewas.

Baca Juga

Sementara itu, virus corona biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Namun juga dapat memengaruhi saluran pernapasan bawah, sehingga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.

Komisi Kesehatan Wuhan mencatat, di Kota Wuhan sendiri, sebanyak 136 kasus baru ditemukan pada akhir pekan. Sementara itu, Otoritas Kesehatan di distrik Daxing Beijing mengatakan dua orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan kini dirawat karena pneumonia yang terkait dengan virus dan berada dalam kondisi stabil.

Di Guangdong, seorang pria Shenzhen berusia 66 tahun dirawat pada 11 Januari setelah terserang demam dan menunjukkan gejala lain. Sebelumnya, ia mengunjungi kerabatnya di Wuhan.

Sebanyak 201 orang kini telah didiagnosis dengan virus di Cina. Di Wuhan, 170 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis.

Wuhan adalah kota berpenduduk 11 juta sebagai pusat transportasi utama, termasuk selama liburan tahunan Tahun Baru Imlek ketika ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk mengunjungi keluarga. Sejumlah kasus juga telah dilaporkan di Jepang, Thailand dan Singapura dan bandara di kawasan itu. Kini Amerika Serikat juga telah meningkatkan pemeriksaan medis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement