Senin 20 Jan 2020 12:13 WIB

Pemprov Jabar Kembangkan Aplikasi Layanan Kesehatan

Masyarakat Jabar dapat konsultasi masalah kesehatan melalui aplikasi bernama ADA.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan Pemprov Jabar sedang mengembangkan aplikasi layanan kesehatan bernama ADA.
Foto: Bayu Adji / Republika
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan Pemprov Jabar sedang mengembangkan aplikasi layanan kesehatan bernama ADA.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sedang mengembangkan aplikasi layanan kesehatan. Nantinya, masyarakat Jabar dapat konsultasi masalah kesehatan melalui aplikasi, yang rencananya, bernama ADA.

"Kita akan testing 4.0 untuk kesehatan, yaitu aplikasi tanya-jawab bagi orang yang sakit. Namanya ADA," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat memberikan sambutan dalam Seminar Kesehatan Nasional Promosi Kesehatan dengan Tema ‘Preparing Golden Period for Healthy Generation in The 4.0 Era’ di Gedung Sate, Kota Bandung, akhir pekan ini.

Baca Juga

Menurut Emil, aplikasi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan, khususnya mengonversikan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. "Dan kedepannya kita konversi juga ke bahasa Sunda karena orang sakit di kampung kadang-kadang susah bercerita dalam bahasa Indonesia," katanya.

Emil menjelaskan, dalam aplikasi ADA ini akan ada warga bertanya keluhan kesehatannya, kemudian aplikasinya menjawab, apa yang anda rasakan. "Misalnya kalau sakit kepala, nanti aplikasinya nanya lagi kiri atau kanan, terus sampai akhirnya aplikasi ini akan menjawab sakitnya apa dan obat yang disarankan," katanya.

Emil berharap, konsep yang sudah diterapkan di sejumlah negara maju tersebut akan memudahkan masyarakat dalam menerima layanan kesehatan. Emil pun menyatakan, hal itu merupakan salah satu inovasi Pemprov Jabar dalam melayani masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.

"Sampai suatu hari konsep yang sudah ada di negara maju ini membuat orang tidak perlu harus ke dokter karena seringkali kekurangan pengetahuan dasar membuat kita dikit-dikit ke dokter," katanya.

Menurutnya, inilah inovasi Jabar menggunakan kemajuan teknologi untuk melayani masyarakat. Agar, kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dari sisi kesehatan.

"Saya kira ini akan mengurangi beban BPJS kesehatan yang selama ini jebol dan menjadi masalah sampai harus dinaikkan anggarannya karena setelah diamati sedikit-sedikit ke RS akhirnya antriannya banyak," paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement