REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan pemain Manchester United (MU) Patrice Evra mengatakan dirinya baru saja menerima surat dari CEO Liverpool, Peter Moore, terkait permintaan maaf atas kejadian rasialisme. Kasus ini menyeret Evra dan mantan striker Liverpool Luis Suarez pada 2011 silam.
"Ya. Pertama-tama saya sangat senang bahwa Jamie Carragher meminta maaf dan, tentu saja, saya menerima surat pribadi dari Peter Moore dan saya benar-benar tersentuh akan hal itu," ujar Evra dilansir ESPN, Senin (20/1).
Insiden itu terjadi ketika kedua kesebelasan bertemu pada Oktober 2011 silam. Berlangsung ketat, laga itu diwarnai oleh aksi rasisme yang dilakukan penyerang the Reds Luis Suarez terhadap Evra.
Alhasil, pesepak bola asal Uruguay dinyatakan bersalah dan mendapat larangan bermain delapan pertandingan serta denda 40 ribu pounds. Suarez pun mendapat dukungan dari para pemain Liverpool, tak terkecuali Jamie Carragher.
Namun, eks bek timnas Inggris tersebut akhirnya meminta maaf kepada Evra pada Oktober 2019. Dalam pernyataannya Evra pun tersentuh ketika pihak the Reds melayangkan surat permohonan maaf sebesar-besarnya.
"Saya akan mengatakan tiga hari setelah pertunjukan, dan saya berkata, 'Terima kasih banyak, surat ini benar-benar menyentuh hati saya.' Meskipun kami memiliki persaingan besar. Ini menunjukkan bahwa Liverpool adalah klub kelas atas," kata Evra ketika diundang menjadi bintang tamu pada laga Liverpool Vs MU di acara Sky Sport.
Adapun, pada lanjutan pekan ke-23 Liga Primer Inggris 2019/2020 itu, Liverpool berhasil mengalahkan MU dengan skor 2-0. Kedua gol the Anfield Gank dicetak Virgil van Dijk dan Mohamed Salah.
Kemenangan ini sekaligus membuat Liverpool semakin tak terkejar di urutan atas klasemen Liga Primer Inggris. Armada Juergen Klopp mengoleksi perolehan nilai 64 terpaut 16 poin dari Manchester City di kursi kedua. Sedangkan, MU masih tertahan di urutan kelima.