REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Amri Amrullah
Proses pemilihan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD menemui tahap baru. Setelah sempat diumumkan dua nama calon dari PKS, belakangan dua nama tersebut dicoret dengan masuknya Gerindra.
Akhirnya nama yang disepakati adalah dua nama. Yaitu Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
Keputusan ini muncul setelah kesepakatan kedua partai koalisi Gerindra dan PKS, melihat perkembangan politik terutama dua nama kader PKS yang sempat diusulkan di awal Ahmad Syaikhu. Ia saat ini menjadi anggota DPR RI 2019-2024 dan Agung Yulianto dari kalangan pengusaha.
Dialihkannya dua nama calon Wakil Gubernur tersebut, ke Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra diumumkan oleh Wakil Ketua Umum Parai Gerindra Sufmi Dasco di ruang Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta pasda Senin (20/1) siang.
Saat itu, Dasco menyebut dua nama kader PKS diganti dengan nama baru. Yakni satu dari PKS dan satu lagi dari Gerindra.
Dasco mengklaim telah mendapat kesepakatan bersama DPP PKS soal penggantian nama itu melalui surat kesepakatan bersama. “Surat ini mencabut surat yang terdahulu," katanya.
Dasco kemudian menyerahkan surat itu kepada Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik. Dalam kesempatan itu, Taufik berjanji surat akan segera disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk ditindaklanjuti. “Nanti gubernur akan menyerahkan surat persetujuan kepada DPRD untuk dibahas di DPRD,” ujar Taufik.
Selanjutnya, Fraksi Gerindra DPRD DKI mengumumkan kandidat Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta yang baru di kantornya, Senin (20/1) siang. Walaupun dalam kesempatan itu, perwakilan dari partai koalisi yakni PKS tidak turut hadir.
Namun DPP Gerindra dan DPW Gerindra DKI Jakarta menegaskan surat tersebut sudah kesepakatan dengan DPP PKS dan DPW PKS DKI Jakarta. Hal ini ditunjukkan dengan bukti tanda tangan petinggi DPP hingga DPW PKS soal penggantian nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto ke nama Nurmansyah Lubis dan Ahmad Riza Patria.
Menurut Dasco, petinggi DPP yang meneken dokumen itu adalah Presiden DPP PKS Sohibul Iman beserta Sekretaris Jendral DPP PKS Mustafa Kemal, dan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto beserta Sekretaris Jendral DPP Gerindra Ahmad Muzani.
Kemudian yang meneken di tingkat wilayah, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Shakir Purnomo beserta Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik beserta Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Husni Thamrin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW PKS Jakarta Shakir Purnomo mengatakan PKS awalnya telah menyiapkan dua nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun diakui dia, setelah proses komunikasi yang deadlock di periode DPRD sebelumnya, komunikasi tersebut selalu mentok.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).
Dalam prosesnya, diakui dia, Ahmad Syaikhu terpilih sebagai Anggota DPR RI dan memilih sebagai Anggota Parlemen di pusat. "Makanya kenapa kemudian pimpinan menarik beliau sebagai kandidat," terangnya. Kemudian berproses di Gerindra yang mengajukan empat usulan nama baru kepada pimpinan.
Empat orang tersebut adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, dan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria.
"Dari empat nama itu kan didiskusikan, keputusan terakhirnya ada di DPP PKS. Kemudian DPP memutuskan kader PKS yang akan dimajukan adalah Nurmansyah Lubis. Dan satu lagi kan berarti dipilih dari empat nama yang diajukan Gerindra. Walaupun dalam perjalanan disepakati dari Gerindra Riza Patria," terangnya.
Terkait PKS yang tidak ikut hadir saat pengumuman dua nama cawagub DKI baru, Shakir menyebut karena undangan yang terlambat. Diakui dia, PKS dapat undangan dari Ketua DPW Gerindra, Ahad malam.
"Pak Taufik WA menyampaikan undangan jam 21.21 menit, menyampaikan undangan kepada saya sebagai ketua DPW, Pak Arifin sebagai ketua Fraksi PKS DKI Jakarta, dan kepada Pak Abdurrahman Suhaimi sebagai wakil ketua DPRD dari PKS," paparnya.
Namun karena kondisinya Abdurahman Suhaimi sedang ibadah umroh. Sedang Ketua Fraksi dan ia sudah ada agenda. Maka ia memutuskan tidak bisa hadir.
"Intinya kita akan sampaikan WA balasan kepada Pak Taufik," imbuhnya. Walaupun awalnya PKS sempat mengusulkan agar pengumuman tersebut diundur, namun ia mempersilahkan akhirnya Gerindra tetap mengumumkan.
Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan dipilih DPRD DKI Jakarta nanti harus mau mengikuti visinya. Anies mengutarakan hal tersebut lantaran calon wagub yang akan dipilih mendampinginya nanti tidak berproses bersama dalam kampanye.
Untuk itu, cawagub nanti seharusnya hanya komitmen menjalankan visi gubernur saja. "Kalau menurut saya, nomor satu, dia ikut pada visi Gubernur. Karena yang menjadi calon wakil itu sekarang tidak ada satu pun yang pernah ikut kampanye," kata Anies.
Anies menjelaskan, calon wagub yang bersamanya sejak fase kampanye bakal meresapi isi janji kampanye. Jika sekarang, ia mengatakan, calon wagub harus belajar soal janji dan visi saat kampanye.
Karena itu, ia meminta calon wagub DKI memiliki komitmen pada visi yang menjadi janji kampanyenya. Ia juga menekankan, calon wagub harus tegak lurus pada agenda gubernur DKI.
Apabila calon wagub membawa agenda, ia khawatir akan berdampak tidak baik pada kinerja pemerintahan. "Jangan bawa agenda sendiri," imbuhnya.
Untuk itu, Anies juga mengingatkan calon wagub untuk bisa bekerja sama. Namun, ia juga percaya, calon wagub yang dipilih nantinya adalah orang-orang yang sanggup untuk kerja sama.