Senin 20 Jan 2020 19:59 WIB

6 KK Korban Banjir Bandang Malalo Bersedia Direlokasi

Banjir bandang menyebabkan 8 KK harus mengungsi ke tempat aman.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar usai dilanda banjir bandang pada Jum
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kondisi Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Laweh Malalo kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar usai dilanda banjir bandang pada Jum

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Thamrin Basrul mengatakan enam kepala keluarga (KK) korban bencana banjir bandang di Nagari Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar bersedia direlokasi ke lokasi yang lebih aman. Banjir bandang di Malalo terjadi pada Jumat (17/1) kemarin. Banjir bandang menyebabkan 8 KK harus mengungsi ke tempat aman. Dari 8 KK tersebut, hanya 6 KK yang bersedia direlokasi.

"Hasil musyawarah dengan warga dan tokoh masyarakat perantau dan Ninik Mamak, enam keluarga setuju untuk direlokasi. Tentu pemerintah melalui BNPB akan siap membantu menyiapkan rumah hunian sementara atau tetap," kata Thamrin, Senin (20/1).

Baca Juga

Thamrin menyebut pemerintah setempat sudah menyiapkan hunian baru bagi warga yang terdampak bencana. Lahan tersebut masih berada di Kawasan Nagari Padang Laweh Malalo.  Thamrin menyebut keperluan administrasi dan dokumen terkait relokasi akan diusahakan rampung selama masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya administrasi ini akan diteruskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Thamrin menyebut lahan buat relokasi warga terdampak bencana banjir bandang ini di lokasi yang diprediksi aman dari bencana. "Cukup jauh dari zona merah," ujar Thamrin.

Banjir bandang di Nagari Padang Laweh Malalo menyebabkan kerusakan tujuh unit rumah, satu unit bengkel sepeda motor, satu toko perabot, satu kantor PDAM,  satu nunit Kantor Jorong dan Varung.

Selain itu banjir bandang juga menyeret mobil satu unit mobil honda freed, satu unit sepeda motor, puluhan ekor ternak warga hanyut terbawa sampai ke Danau Singkarak.

Usai bencana terjadi, Pemkab Tanah Datar menetapkan status tanggap darurat bencana selama satu minggu sejak Sabtu (18/1) sampai Jumat (24/1). Sampai hari ini menurut Thamrin, bantuan masih terus mengalir ke posko yang didirikan BPBD. Bantuan berupa losgistik, obat-obatan, pakaian dan keperluan sehari-hari buat warga terdampak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement