REPUBLIKA.CO.ID, Mencintai Rasulullah SAW merupakan salah satu pilar agama yang sangat mendasar. Kecintaan terhadap Rasulullah SAW merupakan fondasi dalam mempertahakan ajaran-ajaran agung Rasulullah.
Dalam kitab Qaami' at Tughyan karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Banten menuliskan bahwa salah satu di antara 77 cabang iman adalah mencintai Rasulullah SAW.
Ini berlandaskan pada sabda Rasulullah bahwa tidak sempurna keimanan seseorang hingga seseorang itu mencintai Rasulullah melebihi cintanya kepada orang tua, anak, dan seluruh makhluk lainnya.
Redaksi hadis ini dapat ditemukan pada hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dengan jalur hadis dari Ya'qub bin Ibrahim atau Abu Yusuf, Ismail bin Ibrahim atau Abu Bisyir, Abdul Aziz bin Shuhaib atau Abu Hamzah, dan Anas bin Malik.
Hadis serupa juga dapat ditemukan pada hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dengan jalur hadis dari Muhammad bin Al Mutsannaa atau Abu Musa hingga Anas bin Malik. Atau juga dalam hadits riwayat Nasai dengan jalur hadis dari Humaid bin Mas'adah hingga Anas bin Malik.
Mencintai Rasulullah adalah perwujudan dari mencintai Allah SWT. Sebab Rasulullah adakah kekasih Allah SWT. Bahkan orang yang mencintai Rasulullah pertanda bahwa orang tersebut mendapatkan manisnya iman. Ini sebagaimana hadis Nabi SAW yang berbunyi:
"Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang ia akan mendapatkan manisnya iman. Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika dia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka,"
Redaksi hadis ini dapat ditemukan dalam deretan hadis di sahih Bukhari maupun yang diriwayatkan Muslim.