Senin 20 Jan 2020 21:26 WIB

Bentrok di Kota Bogor, Bima Arya: Ributnya di Kabupaten

Bentrok yang jadi antara ormas BPPKB dan Pemuda Pancasila.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana di depan Kantor MPC Pemuda Pancasila, Kota Bogor, Senin (20/1).
Foto: Istimewa
Suasana di depan Kantor MPC Pemuda Pancasila, Kota Bogor, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID. BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menanggapi bentrok yang terjadi antara dua organisasi masyarakat (Ormas) di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor. Menurut laporan Polres Bogor, Bima mengatakan keributan diawali di Kabupaten Bogor.

"Saya koordinasi dengan Kapolres tadi itu kejadian di kabupaten, banyak juga pelakunya di kabupaten cuman kebawa merembet ke kota," kata Bima di Museum Tanah dan Pertanian Bogor, Senin (20/1).

Baca Juga

Namun, bentrok yang jadi antara Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Banten dan Pemuda Pancasila (PP) telah berhasil diredam. Bima menyatakan, akan segera melakukan komunikasi dengan kedua ormas tersebut. "Saya akan komunikasikan dengan dua pimpinan itu, saya sudah kontak Pemuda Pancasila tadi, sekarang dilakukan proses mediasi terus, supaya tidak ada lagi," jelasnya.

Menurutnya, mediasi saja belum cukup untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tak lagi terulang. Pasalnya, keributan acapkali dipicu oleh perebutan wilayah kekuasaan dan juga minuman keras. "Prosesnya tidak hanya mediasi-mediasi. Awalnya karena pendidikan dan pkerjaan. Tapi kebanyakan berebut lahan. Saya dengar karena orang mabok, balik lagi ke pendidikan," tuturnya.

Bima mengatakan, keributan yang berada di kota sering kali dimulai dari kabupaten. Karena itu, dia mengatakan akan terus melakukan koordinasi dengan Kabupaten Bogor. "Ya, sudah selalu begitu (koordinasi) dengan Ibu Bupati juga, tapi karena akar persoalan di lapangan ini orang mabok, jadi kaitannya lagi dengan latar belakang sosial dan pendidikan," jelasnya.

Dia menyatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan kebijakan yang erat kaitannya dengan pendidikan. Dia menegaskan, para anggota ormas membutuhkan kemapanan. "Kebijakanya harus menyentuh kesitu. Enggak bisa hanya sekadar penertiban, pembangunan karakter, enggak bisa," katanya.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser menjelaskan bentrok antara BPPKB dan PP terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Dia menjelaskan, bentrok telah terjadi di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. "Sebenarnya itu sudah kita antisipasi namun karena kita menghalau kedua belah pihak, di tengah jalan mereka bertemu, ini buntut daripada masalah yang berkembang sebelumnya di Bojong Gede," kata Hendri.

Hendri mengungkapkan, duduk persoalan yang membuat kedua ormas bentrok. Mulanya, dia menerangkan, di Kecamatan Bojong Gede, BPPKB merusak pos PP.

Keduannya telah dimediasi dan didamaikan di Bojong Gede. Namun, anggota PP melihat kendaraan anggota BPPKB di Kota Bogor. Sehingga, anggota PP melakukan pengerusakan. "Di Kota Bogor kota kendaraan anggota BPPKB dirusak dan dibakar oleh anggota PP, sehingga memicu kejadian tadi siang," katanya.

Kejadian itu, sambung Hendri, merembet ke Kota Bogor. Kelompok kedua ormas saling berdatangan dari wilayah Bodetabek.

Padahal, dia menyatakan, telah mempertemukan kedua pimpinan ormas tersebut. Namun, lantaran isu telah berkembang ke anggota di masing-masing ormas mengakibatkan banyak anggota yang berdatangan.

"Alhamdulillah sampai dengan saat ini situasi tempat keributan sudah kondisif arus lalu lintas sudah berjalan lancar dan kedua belah pihak sudah kita halau dan kita bubarkan untuk kembali ke tempat masing-masing," katanya.

Masyarakat, kata Hendri, tak perlu lagi khawatir dengan bentrok kedua ormas. Dia menegaskan, kondisi di sekitar telah aman dan terkendali. Hendri menyatakan, telah berkoordinasi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Dia menyatakan akan segera melakukan evaluasi dan mencari akar permasalahan bentrok tersebut. "Sehingga tidak menimbulkan kecemasan masyarakat Bogor," tuturnya.

Dia menegaskan, ormas dibentuk untuk membantu masyarakat. Karena itu, dia meminta, ormas dapat lebih tertib dalam menjaga kondusifitas di Kota Bogor.  "Jadi imbauan kami masing-madsing ormas ini coba untuk lebih tertib," tegasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, akibat kejadian siang itu satu unit mobil rusak. "Sementara satu kendaraan roda empat yang kita amankan yang rusak milik BPPKB," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement