REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan anggaran untuk pembayaran gaji guru honorer di daerah itu yang dianggarkan dalam APBD setempat tidak mencukupi untuk satu tahun berjalan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju di Rejang Lebog, Senin, mengatakan anggaran untuk pembayaran gaji guru honorer daerah yang dianggarkan dalam APBD 2020 sebesar Rp 1,6 miliar.
"Anggaran untuk guru honorer yang ada di APBD Kabupaten Rejang Lebong tahun 2020 sekitar Rp 1,6 miliar, anggaran itu untuk pembayaran gaji atau intensif guru honorer sebanyak 270 orang untuk enam bulan dengan besaran per bulannya Rp 1 juta," kata dia.
Anggaran untuk pembayaran gaji guru honorer daerah tersebut tambah dia, hanya cukup untuk enam bulan ke depan, sehingga SK guru honorer ini di perpanjang hingga enam bulan yakni Januari hingga Juli 2020, dan selanjutnya masih akan melihat anggaran yang disiapkan pada APBD-P 2020 nantinya.
"Jika nanti anggarannya kembali ada dalam APBD Perubahan 2020, maka SK guru honorer ini akan kembali kita perpanjang, termasuk besarannya juga nanti akan kita sesuaikan lagi," katanya.
Keberadaan guru honorer daerah itu, kata dia, merupakan kebijakan Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi yang merasa prihatin dengan para guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah yang selama ini kekurangan guru. Namun besaran intensif perbulannya hanya berkisar Rp 150 ribuan saja.
Kemudian terhitung sejak 2018 Pemkab Rejang Lebong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengangkat kalangan guru honorer sekolah atau komite ini menjadi guru honorer daerah dengan besaran gaji per bulan Rp 1 juta.