REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara akan memperbanyak Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat karena ia memprediksi akan banyak warga yang jatuh miskin pascabencana.
"Tadi disampaikan Pak Menteri akan ada yang jatuh miskin lagi, kami diminta Pak Menteri membuat usulan (tambahan PKH) dengan data-data yang sudah spesifik, disusun oleh satgas," ujar Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat mendampingi Mensos inspeksi ke Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu, Senin (20/1).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih memutakhirkan data korban bencana yang terjadi pada Rabu (1/1) lalu untuk kemudian diajukan ke Kemensos sebagai tambahan PKH di Kabupaten Bogor.
"Karena ini atas arahan Presiden kepada Pak Menteri, tadi beliau menyampaikan bahwa agar fokus bantuan untuk Kabupaten Bogor ini berdasarkan hasil data yang akan kita usulkan," ujarnya.
Dia mengakui bahwa Pemkab Bogor mengalami kendala dalam mendata para korban bencana, mengingat status tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor diperpanjang hingga 30 Januari 2020.
"Kemarin kami ngumpulkan kepada desa terdampak bencana, dalam rangka para kades memberikan data yang bener-bener, by name by adres, inventarisasi data korban bencana valid," jelas Iwan.
Sementara itu, Mensos Juliari Batubara mengaku siap membantu korban bencana di Kabupaten Bogor dengan cara memasukkan nama para korban ke daftar penerima PKH.
"Apa yang dimintanya kita siap saja, bantuan doa juga kita siap, minimal kita bantuan doa juga PKH juga kita siap. Mungkin kan ada juga yang jatuh miskin iya kan, iya kita tanggung jawab kita baik pemerintah daerah dan Kemensos," kata Juliari.