Selasa 21 Jan 2020 01:06 WIB

Seberapa Efektif TMC Kurangi Curah Hujan Jabodetabek?

BPPT telah melakukan TMC sejak 3 Januari untuk kurangi curah hujan Jabodetabek.

Red: Reiny Dwinanda
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh TNI AU, BPPT, BNPB, dan BMKG di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1). Operasi TMC telah digulirkan sejak 3 Januari untuk kurangi curah hujan Jabodetabek.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh TNI AU, BPPT, BNPB, dan BMKG di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1). Operasi TMC telah digulirkan sejak 3 Januari untuk kurangi curah hujan Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengklaim, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) mampu mengurangi curah hujan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hingga mencapai sekitar 44 persen dari prakiraan. TMC telah digulirkan sejak 3 Januari 2020.

"Hasil operasi ini menunjukkan bahwa curah hujan di wilayah Jabodetabek mampu ditekan lebih kecil daripada rata-rata curah hujan di sekitarnya," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Pada Senin (20/1), operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah melakukan penyemaian garam sebanyak 3.200 kilogram NaCl dengan tiga sortie penerbangan yang menggunakan dua jenis pesawat yang dipinjamkan TNI AU yakni Cassa-212 A-2105 dan CN-295 A-2901. Dua jenis pesawat tersebut menuju ke arah Barat Laut-Timur Laut dan Barat Daya-Barat Laut Jabodetabek untuk melakukan penyemaian garam terhadap potensi awan hujan yang ada.

Dengan adanya TMC, hujan jatuh di wilayah tersebut sebelum mencapai Jakarta dan sekitarnya. Cassa-212 A-2105 melakukan dua sortie penerbangan ke area Barat Laut-Timur Laut. Kemudian, CN-295 A-2901 melakukan sortie penerbangan menuju area Barat Daya-Barat Laut.