Selasa 21 Jan 2020 00:44 WIB

Kopi Hitam Bantu Pangkas Risiko Diabetes, Betulkah?

Kopi hitam sering disebut berkhasiat memangkas risiko diabetes.

Red: Reiny Dwinanda
Kopi hitam, tanpa gula, krimer, dan susu disebut bisa membantu memangkas risiko diabetes.
Foto: Pexels
Kopi hitam, tanpa gula, krimer, dan susu disebut bisa membantu memangkas risiko diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Salah satu kebiasaan banyak orang di seluruh dunia adalah meminum kopi di pagi hari, tak terkecuali mereka yang terkena diabetes tipe 2. Lalu, apakah orang-orang dengan penyakit ini sebenarnya boleh terus meminumnya sebagai bagian dari hari-hari mereka?

Selama ini, konsumsi kopi sering dikaitkan dengan munculnya gangguan kesehatan terkait diabetes tipe 2.  

Baca Juga

Berdasarkan hasil sejumlah sebuah studi, orang yang mengalami diabetes sebenarnya dapat mengambil manfaat dari konsumsi kopi. Tidak hanya membantu mencegah terjadinya penyakit, kopi bahkan aman bagi orang yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2.

Menurut American Diabetes Association, peminum kopi memiliki kadar gula dan insulin yang lebih rendah. Dalam studi lainnya, kopi diketahui dapat mengurangi risiko timbulnya diabetes tipe 2 sebesar sembilan persen.

Menurut diabetes.co.uk, kopi mengandung polifenol, yang mengandung antioksidan, serta membantu mencegah penyakit radang, seperti diabetes tipe 2. Secara khusus, efek ini terjadi pada orang-orang yang mengonsumsi kopi hitam, tanpa tambahan krim, susu, maupun gula.

Kopi dengan krim, susu, dan gula mengandung banyak kalori serta kabrbohidrat di dalamnya. Itu sebabnya minuman kopi jenis ini tidak direkomendasikan untuk pengidap kencing manis.

Bahkan, saat kopi cuma ditambahkan susu skim, karbohidrat dalam minuman ini tetap cenderung tinggi, yaitu 5 gram karbohidrat per 100 gram susu skim. Kandungan itu mungkin memiliki efek buruk pada kadar gula darah.

Sementara itu, banyak yang bertanya apakah kopi minim kafein atau tanpa kafein lebih baik bagi penyandang diabetes? Faktanya, kopi tanpa kafein dibuat dengan biji kopi yang sebanyak 97 kafein di dalamnya telah dihilangkan. Hanya orang-orang dengan masalah tidur yang butuh mengonsumsi kopi decaf atau decaffeinated coffee karena kafein berpotensi menganggu istirahat mereka.

Studi menunjukkan bahwa kopi reguler dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, lebih manjur daripada kopi tanpa kafein. Diketahui, bahwa minum kopi biasa dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2 hingga sembilan persen, sedangkan minum kopi tanpa kafein hanya mengurangi risiko hingga enam persen.

Meski minum kopi dapat mengurangi risiko diabetes, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efek minuman ini pada kadar gula darah. Berbagai studi hingga kini masih menunjukkan hasil yang beragam.

Ada beberapa studi yang menyebut bahwa kadar gula darah tidak terpengaruh, sementara studi lain menyimpulkan bahwa sensitivitas glukosa dan insulin naik saat diabetesi mengkonsumsi kopi. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan kecenderungan genetik dapat menentukan efek kopi pada kadar gula darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement