Selasa 21 Jan 2020 06:21 WIB

Sultan Minta Warga Yogyakarta Waspada Kerajaan Fiktif

Warga Yogyakarta memiliki karkater terbuka sehingga mudah percaya terhadap sesuatu.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ani Nursalikah
Sultan Minta Warga Yogyakarta Waspada Kerajaan Fiktif. Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana (kiri) bersama istri Kanjeng Ratu Hemas.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sultan Minta Warga Yogyakarta Waspada Kerajaan Fiktif. Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana (kiri) bersama istri Kanjeng Ratu Hemas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap kemunculan kerajaan-kerajaan fiktif baru belakangan ini. Dalam hal ini, ia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan iming-iming menjadi bagian dari kerajaan fiktif tersebut.

"Masyarakat hati-hatilah, solnya masyarakat kita ini diiming-imingi, susah. Nyetor duit dengan bunga tinggi ya dilakoni (dilakukan)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (2/01).

Baca Juga

Kemunculan kerajaan fiktif baru, misalnya Keraton Agung Sejagad (KAS) di Purworejo dan Sunda Empire di Jawa Barat. Anggota KAS bahkan ada yang berasal dari Yogyakarta.

Hal ini, kata Sultan, karena karakter masyarakat DIY yang terbuka sehingga mudah percaya terhadap sesuatu. Walaupun begitu, keterbukaan masyarakat Yogyakarta menjadi ciri khas.

"Masyarakat kita ini sangat mudah percaya sama orang lain, jadi ya susah. Masyarakat kita terbuka seperti itu ya susah. Tapi kan tidak mungkin untuk menutup begitu.  Satu-satunya cara, kita sendiri yang harus hati-hati," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement