REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap kemunculan kerajaan-kerajaan fiktif baru belakangan ini. Dalam hal ini, ia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan iming-iming menjadi bagian dari kerajaan fiktif tersebut.
"Masyarakat hati-hatilah, solnya masyarakat kita ini diiming-imingi, susah. Nyetor duit dengan bunga tinggi ya dilakoni (dilakukan)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (2/01).
Kemunculan kerajaan fiktif baru, misalnya Keraton Agung Sejagad (KAS) di Purworejo dan Sunda Empire di Jawa Barat. Anggota KAS bahkan ada yang berasal dari Yogyakarta.
Hal ini, kata Sultan, karena karakter masyarakat DIY yang terbuka sehingga mudah percaya terhadap sesuatu. Walaupun begitu, keterbukaan masyarakat Yogyakarta menjadi ciri khas.
"Masyarakat kita ini sangat mudah percaya sama orang lain, jadi ya susah. Masyarakat kita terbuka seperti itu ya susah. Tapi kan tidak mungkin untuk menutup begitu. Satu-satunya cara, kita sendiri yang harus hati-hati," ujarnya.