Selasa 21 Jan 2020 07:46 WIB

Hong Kong Intensifkan Pencegahan Penyebaran Virus Corona

Hong Kong menyediakan 500 ruang isolasi pasien virus corona di rumah sakit umum.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Hong Kong Intensifkan Pencegahan Penyebaran Virus corona. Seorang warga berjalan di pasar hidangan laut Huanan di Wuhan, China. Pemerintah China pada Senin (20/1) melaporkan peningkatan tajam jumlah penderita pneumonia akibat virus korona.
Foto: Kyodo News via AP
Hong Kong Intensifkan Pencegahan Penyebaran Virus corona. Seorang warga berjalan di pasar hidangan laut Huanan di Wuhan, China. Pemerintah China pada Senin (20/1) melaporkan peningkatan tajam jumlah penderita pneumonia akibat virus korona.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Otoritas Hong Kong mengintensifkan upaya pendeteksian dan pencegahan untuk menangkal penyebaran virus corona baru dari China. Sebanyak tujuh warga Hong Kong diduga telah tertular virus tersebut.

Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah memimpin pertemuan lintas departemen, Senin (20/1). Dia meminta laporan terbaru terkait penyebaran virus corona jenis baru tersebut.

Baca Juga

"Mungkin ada kasus pertama yang dikonfirmasi di Hong Kong. Jadi kita tak boleh lengah dan harus siap dengan respons yang paling memadai," kata Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan Siu-chee, dikutip laman South China Morning Post.

Menurut Chan, Lam telah menginstruksikan jajaran pemerintahannya untuk mengambil tiga langkah penindakan. Pertama, semua warga yang telah ke Provinsi Hubei dan mengalami demam, radang paru-paru atau gejala pernapasan, harus dilaporkan oleh semua dokter dalam tempo 14 hari. Mereka pun harus dipantau oleh otoritas kesehatan.

Sebelumnya, ruang lingkup pemantauan hanya mencakup mereka yang pernah melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, China. Virus corona jenis baru memang berasal atau bersumber dari kota tersebut.

Kedua, semua penumpang pesawat yang telah mengambil penerbangan langsung dari Wuhan harus mengisi formulir pernyataan kesehatan. Mereka akan diminta menuliskan gejala kesehatan apa saja yang sedang dialami. Kontak yang dapat dihubungi pun mesti dicantumkan guna mengantisipasi jika diperlukan tindakan lanjutan.

Langkah ketiga adalah memperkuat mekanisme respons rumah sakit. Hong Kong telah menyediakan 500 ruang isolasi di rumah sakit umum. Kendati demikian, pakar kesehatan pernapasan dari Chinese University David Hui Shu-cheong berpendapat tindakan pencegahan oleh otoritas Hong Kong masih belum cukup.

Dia menyoroti  tentang pengisian formulir kesehatan. "Formulir deklarasi kesehatan memiliki batasan besar dan menghasilkan sedikit manfaat sebenarnya, karena banyak pengunjung tidak akan dengan jujur melaporkan kondisi mereka untuk masuk (ke Hong Kong). Beberapa formulir bahkan mungkin diisi secara massal oleh pemandu wisata," ucapnya.

Menurut dia, langkah paling efektif adalah penyaringan suhu yang ketat di pos pemeriksaan kedatangan bandara. Hal itu berkaca pada Jepang, Thailand, dan Korea Selatan yang menemukan warga terduga tertular virus corona setelah pemeriksaan suhu di bandara.

Penyebaran virus corona kian masif di China daratan. Pada Senin, otoritas China mengonfirmasi telah menemukan 218 kasus, 198 di antaranya berada di Wuhan. Jumlah itu melonjak tajam. Pada Ahad (19/1), jumlah warga yang tertular virus corona berjumlah 62 orang. Virus tersebut telah menyebabkan tiga warga meninggal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement