Selasa 21 Jan 2020 11:18 WIB

Terjaganya Keturunan Inti Rasulullah SAW dari Keburukan

Allah SWT menjaga keturunan inti Rasulullah SAW dari keburukan.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Iffah adalah tindakan menjauhi diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Bagi seorang Muslimah, iffah sangat penting untuk dijaga  untuk memelihara kehormatan diri dari segala hal yang bisa merendahkan, menghancurkan, dan menjatuhkan harga diri seseorang. 

Untuk menjaga iffah tersebut, belajarlah dari kisah tabi’iyah agung yang bernama Fatimah binti Husain, seorang putri dari Husain bin Ali bin Abi Thalib.   

Baca Juga

Sebagaimana dinukilkan dari buku Ibunda Tokoh-Tokoh Teladan karya Jumuah Saad, Fatimah binti Husain adalah perempuan yang tidak pernah mengenal keburukan dalam dirinya.  

Putra pamannya, yakni sepupunya, Al-Hasan bin Hasan bin Ali pernah datang untuk melamar Fatimah. Lalu, pamannya menyambutnya dengan sangat hangat.  “Kedatanganmu inilah yang aku tunggu-tunggu,” kata pamannya.

Setelah itu, Husain menikahkan al-Hasan bin Hasan bin Ali dengan Fatimah. Beliau adalah perempuan yang menjadi satu tanda kebesaran Allah dalam kecantikan dan kebagusan agamanya.  Dari suaminya inilah, Fatimah melahirkan Abdullah, Ibrahim,  al-Hasan, dan Zainab.

Ketika suaminya mati syahid, Fatimah menikah lagi dengan Abdulllah bin Amru bin Utsman bin Affan RA. Dari suami kedua ini, Fatimah melahirkan Muhammad bin Abdullah yang dikenal dengan ad-Dibaj karena ketampanan dan rupawannya. 

Fatimah juga melahirkan Qasim dan Ruqayyah. Ketika suaminya, Abdullah bin Amru, meninggal dunia, Fatimah tidak menikah lagi setelah itu.  

Fatimah menolak pinangan dari seorang gubernur Madinah bernama Abdurrahman bin Adh-Dhahak, karena Fatimah lebih memilih untuk fokus mendidik putra-putrinya sehingga tercetaklah lelaki dan manusia terbaik karena ketaatannya kepada Allah SWT. 

Kemudian , karena nasab mereka berdekatan dengan keluarga Rasulullah SAW, Fatimah juga mencetak para perempuan yang menjadi panutan dalam hal menjaga iffah atau kehormatan diri, dan kesucian serta ketaatan kepada Allah SWT. 

Sungguh, Fatimah telah menjadi contoh untuk mencetak lelaki dan perempuan teladan. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya untuk tetap menjaga iffah sebagai umat Muslim. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement