REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat masih melakukan penyelidikan terhadap video-video Sunda Empire yang beredar di media sosial (medsos). Penyelidikan dilakukan untuk memastikan apakah video-video tersebut terdapat unsur dugaan pelanggaran.
"Ya kita kan pelajari dari video-video itu (Sunda Empire). Dari konten video itu kita pelajari, nah ini sementara kan dari jajaran Krimum masih lidik termasuk dari video itu," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga, Selasa (21/1).
Sejauh ini, menurutnya belum terdapat perkembangan terkait Sunda Empire. Ia mengatakan pihak Krimum Polda Jabar saat ini pun masih melakukan penyelidikan. Terkait informasi tentang organisasi Sunda Empire yang terdaftar di Subang ia akan menelusuri hal itu.
"Ya nanti kita akan kasih masukan ke Dirkrimum," katanya.
Usai kehebohan Kerajaan Keraton Sejagad di Purworejo, Jawa Tengah. Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan kembali dengan adanya Sunda Empire-Earth Empire dan kerajaan Selacau di Tasikmalaya. Sunda Empire mengklaim memiliki 6 wilayah dengan 54 negara yang tergabung.
Sebuah video tentang Sunda Empire yang diunggah beberapa waktu lalu berdurasi 1,35 menit di media sosial Facebook dengan pemilik akun Gideon Sihombing muncul. Seseorang tengah diwawancarai yang diduga pemimpin Sunda Empire bernama Rangga ini memakai atribut seragam layaknya militer.
Dalam video tersebut, Rangga mengklaim Sunda Empire bisa menghentikan rencana peledakan nuklir yang akan terjadi. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa yang akan meledakan nuklir dan kapan waktunya.