REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih klub Stevenage Borough yang bermain di Liga 2 Inggris, Mark Sampson, bebas dari dakwaan melakukan tindakan rasisme. Ia dinyatakan tidak bersalah oleh Komisi Independen.
Sampson yang pernah menangani tim nasional perempuan Inggris didakwa sejak November 2019. Selanjutnya, proses penyelidikan dimulai oleh Komisi Independen.
"Saya senang temuan (Komisi Independen) sejalan dengan investigasi internal yang dilakukan," kata pemilik Stevenage Borough, Phil Wallace, dilansir dari BBC pada Selasa (21/1).
Kasus ini bermula dari laporan staf pelatih yang tak terima dengan pernyataan Sampson saat rapat. Ketika membicarakan target transfer, diduga Sampson mengeluar pernyataan rasis. "Anda tidak bisa memilih bek tengah orang hitam dari Nigeria, Anda tak bisa mengandalkan mereka," ujar Sampson di rapat tersebut yang mengundang reaksi tidak sedap.
Belakangan, pernyataan itu tidak bisa dibuktikan. Stevenage sempat menyatakan tuduhan terhadap Sampson tak punya dasar kuat. Sedangkan, Sampson juga yakin dapat keluar dari jeratan hukum dan membersihkan namanya.
Kasus ini akhirnya disidangkan pada 9-10 Januari 2020 di Stadion Wembley. Mantan pelatih Stevenage Dino Maamria dan Ali Uzunhasanoglu hadir memberi kesaksian dan bukti untuk menghukum Sampson.
Sementara itu, Komisi Independen menyebut insiden pernyataan rasis tidak dilaporkan ke klub atau FA oleh Uzunhasanoglu hingga sepekan kemudian. Pelaporan terjadi justru setelah Maamria dan Uzunhasanoglu meninggalkan klub tersebut. Komisi Independen menduga ada kepentingan tertentu atas laporan itu.
"Bukti yang diberikan tidak memenuhi dan mencukupi untuk bisa diambil tindakan lebih lanjut oleh komisi. Kasus ini bisa saja didasarkan pada kesalahpahaman saksi," tulis laporan Komisi Independen.