Selasa 21 Jan 2020 13:14 WIB

Kronologi Kapal Wartawan Istana Tenggelam di Labuan Bajo

Peristiwa terjadi usai para wartawan meliput aktivitas Presiden Jokowi di Labuan Bajo

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah kapal pinisi yang membawa rombongan awak media Istana mengalami kecelakaan di Labuan Bajo
Foto: Istimewa
Sebuah kapal pinisi yang membawa rombongan awak media Istana mengalami kecelakaan di Labuan Bajo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal pinisi yang membawa rombongan wartawan Istana Kepresidenan terbalik dan tenggelam di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Beruntung, seluruh penumpang selamat.

Peristiwa terjadi usai para wartawan meliput aktivitas Presiden Jokowi di Labuan Bajo, Selasa (21/1). Setelah Presiden kembali ke Jakarta, rombongan wartawan dengan Biro Pers Istana meneruskan perjalanan dengan kapal pinisi. Naas, kapal terbalik saat ombak tinggi menerjang.

Baca Juga

"Tiba tiba kencang gitu, ombak gede bener kayak hitungan detik aja langsung tebalik," ungkap Desca Lidya Natalia, wartawan Antara.

Menurut kesaksian Desca, saat perjalanan pulang ke darat, angin kencang menerjang menyebabkan ombak naik. Hanya dalam kurun waktu sebentar saja kapal terbalik.

Saat itu, posisi kapal masih di tengah laut dan jauh dari daratan. Dalam keadaan terlempar ke laut, semua penumpang disuruh melepaskan barang yang berada di tubuh, sehingga barang-barang mereka berupa laptop, kamera dan ponsel tenggelam.

Beruntung kapal penyelamat segera datang dan membawa korban ke daratan. Desca mengaku tidak tahu kondisi teman-temannya apakah ada yang luka berat atau tidak. "Enggak tahu, katanya dipanggil ambulans, tangan gue entah memar atau kenapa jadi bengkak gitu," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement