Selasa 21 Jan 2020 14:04 WIB

Seekor Harimau Masuk Perangkap BKSDA di Muara Enim

Sepanjang 2019, terdapat 15 kasus serangan harimau di Sumatra Selatan.

Seekor Harimau Masuk Perangkap BKSDA di Muara Enim.
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seekor Harimau Masuk Perangkap BKSDA di Muara Enim.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Seekor harimau sumatera masuk perangkap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Muara Enim, Sumatra Selatan, Selasa (21/1). Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan mengatakan timnya mendapatkan informasi tersebut pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Seekor harimau masuk perangkap tepatnya di kawasan Semendo Darat Ulu. “Kami dapat informasinya pagi ini, tapi untuk pastinya jam berapa harimau tersebut masuk perangkap, kami harus mengecek rekaman kamera trap dulu,” kata dia, Selasa.

Baca Juga

Ia mengatakan, saat ini tim sedang proses evakuasi harimau tersebut. “Yang jelas, saat dievakuasi harus ditutupi terpal agar harimau tidak stres,” kata dia.

Kepala Seksi Konsevasi Wilayah II Sumsel Martialis Puspito mengatakan BKSDA memasang beberapa bokstrap sejak adanya kejadian penyerangan harimau terhadap manusia di Pagaralam, Lahat dan Muarenim. Bokstrap itu dipasang di beberapa lokasi yang diperkirakan menjadi lokasi jelajah harimau dengan dimasukkan seekor kambing sebagai umpan.

Menurut Tito, khusus perangkap di Semendo Darat Ulu itu sebelumnya dipasang di Desa Babatan, Tanjung Agung. Terdapat dua unit bokstrap yang dipindahkan setelah ada informasi harimau berkeliaran di Desa Plakat, Semendo Darat.

"Kami dapat informasi teman-teman belum bisa mendekat. Ini masih baru saja masuk. Nanti langsung dievakuasi tanpa harus kita bius," kata dia.

Sebelumnya, seorang petani di Semende Darat, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan diserang harimau saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan lindung sehingga mengalami luka serius di paha kiri pada Kamis (9/1). Sepanjang 2019, terdapat 15 kasus serangan harimau di Sumatra Selatan. Sebanyak lima orang tewas dan selebihnya luka-luka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement