REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan (Sumsel) mengerahkan petugas untuk mengecek kondisi harimau yang masuk ke perangkap di Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim. Menurut Kepala BKSDA Sumatra SelatanGenman Suhefti Hasibuan, petugas BKSDA bersama polisi dan aparat TNI di Muara Enim bergerak menuju lokasi perangkap harimau, Selasa pagi (21/1).
"Sudah pasti tertangkap (harimau) satu ekor, tapi belum tahu jenis kelamin dan ukurannya karena tim masih di lapangan," katanya.
Harimau yang masuk ke kotak perangkap yang dipasang di kebun kopi warga di luar kawasan hutan lindung itu selanjutnya akan dievakuasi ke pusat konservasi harimau di luar Sumatra Selatan. "Karena Sumsel belum ada pusat konservasi, jadi mungkin diungsikan sementara ke Lampung, Bengkulu, atau Jambi," kata Genman.
BKSDA dan pegiat konservasi harimau memasang tiga kotak perangkap dan 20 kamera jebak di Kabupaten Muara Enim sejak Desember 2019. Hal itu menyusul serangan harimau yang merenggut nyawa dan menimbulkan keresahan warga di wilayah itu.
Harimau berkeliaran di sekitar permukiman dan menyerang warga hingga tewas pada 12 Desember dan 27 Desember 2019 di Kabupaten Muara Enim. BKSDA Sumatra Selatan belum bisa memastikan apakah harimau yang masuk ke kotak perangkap merupakan harimau yang menyerang dua warga Muara Enimpada Desember 2019.