Selasa 21 Jan 2020 15:56 WIB

Iran Ingin Tingkatkan Lagi Kerja Sama dengan Indonesia

Iran dan Indonesia memilliki hubungan diplomatik sejak 70 tahun.

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Khoush Heikal Azad menegaskan Iran dan Indonesia memilliki hubungan diplomatik sejak 70 tahun.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Khoush Heikal Azad menegaskan Iran dan Indonesia memilliki hubungan diplomatik sejak 70 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad, menyebutkan pemerintah Iran ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.

Hal itu disampaikan Azad dalam pertemuannya dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/1).

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas peningkatan kerja sama terkait peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran.

"Iran dan Indonesia telah memulai hubungan diplomatiknya sejak 1950. Pada 2020, kami akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan ingin meningkatkan kerja sama di berbagai dimensi," ujar Azad.

Terkait hubungan diplomatik ini, kata dia, sudah waktunya Indonesia berkunjung ke Iran melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Karena kurang lebih lima bulan lalu Menteri Luar Negeri Iran telah berkunjung ke Indonesia," katanya.

Sementara itu, kerja sama yang ditawarkan Iran salah satunya di bidang pertahanan. Namun demikian, lanjut dia, pihaknya masih menunggu kesempatan untuk bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Iran memiliki pengalaman yang baik di bidang pertahanan. Jika Indonesia tertarik, tentu kami bisa bekerja sama dengan Indonesia," kata Azad.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement