REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya melakukan sayembara terbuka untuk membuat logo Geopark Galunggung. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Safari Agustin mengatakan, logo itu nantinya akan digunakan untuk mempromosikan Gunung Galunggung, yang telah diakui sebagai salah satu geopark di Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2018.
Ia menambahkan, sayembara itu dibuka untuk seluruh warga Indonesia. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam merealisasikan pembangunan Geopark di Kabupaten Tasikmalaya.
"Hadiah utama untuk juara pertama sebesar Rp 20 juta dan sudah mulai disayembarakan mulai hari ini. Dibuka untuk umum bagi warga se-Nusantara dan gratis. Nanti informasinya bisa didapatkan di website Pemkab Tasikmalaya," kata dia, Selasa (21/1).
Penilaian karya akan dilakukan pada orisinalitas, relevansi logo dengan tema, kreativitas dan estetika, serta deskripsi dan penjelasan logo saat presentasi karya. Nantinya, logo itu akan digunakan guna kepentingan Pemkab Tasikmalaya, khsusunya dalam mempromosikan pariwisata. Pemenang sayembara ini akan diumumkan pada akhir Maret 2020 oleh Bupati Tasikmalaya.
Safari menjelaskan, Geopark Galunggung terhampar di 14 kecamatan dari total 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Lokasinya membentang di sebelah barat dengan identitas Gunung Galunggung, ibu kota Kabupaten Tasikmalaya Singaparna, sampai ke batas timur lokasi objek wisata Bendungan Leuwi Keris. Menurut dia, adanya geopark itu akan memberikan daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke Tasikmalaya.
Ia berharap, dengan adanya geopark, tingkat kesejahteraan masyarakat dari sektor pariwisata akan meningkat. Menurut dia, pemkab akan menggelontorkan dana besar-besaran untuk membangun Geopark yang harus terwujud sampai Bulan November 2020
"Geopark ini akan memunculkan ciri khas budaya Indonesia di Tasikmalaya. Biasanya kalau Geopark sudah dibangun akan mampu meningkatkan wisatawan bisa sampai 10 kali lipat dari destinasi wisata lainnya," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika