REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar meminta warga Desa Sukajaya untuk belajar bahasa mandarin. Hal ini menyikapi adanya kerja sama antara Pemerintah Republik Rakyat China dan desa tersebut dalam bidang pertanian.
Hal ini mengemuka dalam kunjungan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Mr Xiao Qian di Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/1).
"Dari tiga poin kerja sama dengan Tiongkok yakni sister village dan mendorong investor serta hadiah mobil dapat ditambah pemberian kemampuan bahasa mandarin,’’ ujar Abdul Halim Iskandar.
Sebab jika pemuda desa bisa berbahasa mandarin maka akan mempermudah jalannya kerja sama antara kedua pemerintahan. Dengan begitu percepatan pembangunan di desa dapat tercapai. Terlebih bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa internasional.
"Banyak kerja sama yang dapat dijalin, khususnya dalam bidang pertanian,’’ ujar Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Mr Xiao Qian dalam sambutannya.
Ia mengatakan, kedatangannya ke Sukajaya, Kabupaten Sukabumi untuk mencari tahu kondisi di desa tersebut dan bertemu kepala desa serta Pemkab Sukabumi. Ada tiga hal yang akan dikerjasamakan dengan Desa Sukajaya.
Pertama kata Xiao Qian, akan secara aktif untuk menjalin sister village antara Desa Sukamaju dengan desa di China. Kedua mendorong investor Tiongkok untuk berinvestasi di Desa Sukajaya. Terakhir, memberikan hadiah berupa mobil produksi China akan tetapi dibuat di Indonesia yakni di Banten.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, belajar bahasa mandarin ini hanya untuk mempermudah jalannya investasi China di Sukabumi. Jika dari segi komunikasi berjalan lancar maka investasi akan berjalan dengan baik.