Selasa 21 Jan 2020 17:49 WIB

Pemerintah Cari Skema Konsolidasi Hotel BUMN

Hotel Indonesia Group siap jika konsolidasi hotel BUMN dilakukan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menyelesaikan pembuatan instalasi angka 2020 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/12). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk mengkonsolidasikan bisnis hotel yang dijalankan perushaan BUMN di luar bisnis intinya.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Pekerja menyelesaikan pembuatan instalasi angka 2020 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/12). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk mengkonsolidasikan bisnis hotel yang dijalankan perushaan BUMN di luar bisnis intinya.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk mengkonsolidasikan bisnis hotel yang dijalankan perushaan BUMN di luar bisnis intinya. Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said mengatakan saat ini pemerintah masih mencari skema untuk menetapkan konsolodasi tersebut. 

"Iya skemanya saja karena itu banyak juga permasalahannya. Latar belakang mereka kan ada yang masih joint venture dengan perushaan lain. Kalau kita konsolidasi itu ada tahapannya," kata Iswandi di Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, Selasa (21/1). 

Dia memastikan saat ini Hotel Indonesia Group juga masih mengkaji hal tersebut dengan Kementerian BUMN. Meskipun begitu, Iswandi memastikan hotel BUMN saat ini sudah memberikan komitmennya untuk rencana konsolidasi tersebut. 

"Artinya komitmen dari hotel-hotel yang dimiliki BUMN yang core-nya bukan di hotel sudah merilis untuk bisa dikelola bersama-sama," ujar Iswandi. 

Dia menuturkan pada dasarnya Hotel Indonesia Group siap jika konsolidasi hotel BUMN dilakukan. Iswandi menilai hal tersebut sangat baik dans sudah seharusnya Indonesia memiliki suatu pengelolaan hotel di bawah satu atap.

Terutama, kata dia, untuk pengelolaan dan pelayanan hotel agar dapat mengangkat kearifan lokal dan komitmen untuk melestarikan budaya nasional. "Artinya bahwa kita harus bisa memberikan pelayanan dengan hotel-hotel lain dengan mengangkat keramahan Indonesia," tutur Iswandi.

Sebab, Iswandi menilai meskipun perusahan BUMN yang bisnis intinya bukan di bidang perhotelan namun memiliki anak usaha bergerak dalam sektor perhotelan dapat memiliki nilai tambah dalam bisnisnya. Untuk itu, Iswandi memastikan saat ini pihaknya dengan Kementerian BUMN tengah mencari strategi yang tepat untuk mengkonsolidasikan hotel BUMN. 

Terlebih, menurut saat ini hotel BUMN yang di liar bisnis inti induk perusahaannya teebilang memiliki catatan baik. "Cukup baik kalau dilihat dari peforma hotel-hotel yang dimiliki BUMN ini dari Pulau Sumatra sampai ke Labuan Bajo, kinerjanya sangat baik tidak merugi," jelas Iswandi. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَآ اَقُوْلُ لَكُمْ عِنْدِيْ خَزَاۤىِٕنُ اللّٰهِ وَلَآ اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ اَقُوْلُ اِنِّيْ مَلَكٌ وَّلَآ اَقُوْلُ لِلَّذِيْنَ تَزْدَرِيْٓ اَعْيُنُكُمْ لَنْ يُّؤْتِيَهُمُ اللّٰهُ خَيْرًا ۗ اَللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۚاِنِّيْٓ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Dan aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tidak mengetahui yang gaib, dan tidak (pula) mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat, dan aku tidak (juga) mengatakan kepada orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu, “Bahwa Allah tidak akan memberikan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka. Sungguh, jika demikian aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.”

(QS. Hud ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement