Rabu 22 Jan 2020 03:07 WIB

BKSDA Imbau Warga tak Gembalakan Ternak di Dekat Cagar Alam

Harimau Sumatera tersebut menerkam sapi warga di habitat harimau itu sendiri.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Warga membandingkan tangannya dengan jejak Harimau Sumatra di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (6/12/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga membandingkan tangannya dengan jejak Harimau Sumatra di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (6/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM-  Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam, (BKSDA) Agam, Ade Putra mengatakan peristiwa Harimau Sumatera menerkam ternak sapi milik warga Kampung Melayu Jorong Balai Ahad Nagari Lubuk Basung, Agam, Senin (20/1) kemarin terjadi di dekat Kawasan Cagar Alam Maninjau. Dengan kata lain menurut Ade, Harimau Sumatera tersebut menerkam sapi warga di habitat harimau itu sendiri.

"Lokasi kejadian adalah berada dihabitat harimau sumatera itu sendiri yaitu dalam kawasan hutan cagar alam Maninjau dan berjarak lebih dari tiga kilometer dari pemukiman terakhir warga Kampung Melayu Nagari Lubuk Basung, Agam," kata Ade, kepada Republika, Selasa (21/1).

Ade mengimbau agar warga tidak melepaskan atau mengembalakan ternaknya di dalam kawasan cagar alam Maninjau karena memang menjadi kawasan habitat satwa liar termasuk harimau. Ade juga meminta warga hati-hati dan waspada bila beraktivitas di dekat cagar alam tersebut.

Ade menjelaskan sapi milik Maswir (38) kemarin diterkam oleh satu individu Harimau Sumatera. Hasil identifikasi tim BKSDA Resor Agam kata Ade, ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa Harimau Sumatera.

"Dari analisa jejak, dipastikan hanya satu ekor. Tidak seperti yang dilaporkan warga sebelumnya yang menyebutkan ada dua ekor yang menerkam sapi," ujar Ade.

Ade menyebut saat ini BKSDA melakukan langkah-langkah penanganan di lokasi kejadian. Di antaranya memasang kamera trap buat mendeteksi keberadaan Harimau tersebut. Selain itu BKSDA juga melakukan upaya penggiringan agar harimau kembali masuk jauh ke dalam hutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement