REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga, mengatakan pihaknya bakal menggandeng budayawan dalam rangka mencari titik terang atas keberadaan kerajaan fiktif Sunda Empire di Bandung.
"Nanti ada ahli budaya Sunda akan kami mintai keterangan, karena ini mereka bawa-bawa nama Sunda, jadi ada korelasi budaya," kata Saptono di Bandung, Selasa (21/1). Selain itu, pihaknya memutuskan untuk menggandeng budayawan karena sejumlah anggota kerajaan fiktif itu menyatakan bahwa Sunda Empire telah ada sejak sebelum masehi.
Sehingga hal ini perlu dibuktikan dengan keterangan budayawan. "Mereka bilang sudah ada sebelum masehi, tentu akan kami cek untuk kami teliti dari ahli-ahli sejarah dan budaya, karena ini ada sertifikat NATO dan segala macam," kata dia.
Selain itu, sebelumnya polisi juga telah memeriksa seorang yang mengaku Perdana Menteri Sunda Empire berinisial NB, dan anggota pengikutnya berinisial A. Saptono menyebut mereka telah diperiksa pada Senin (20/1) lalu oleh pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat.
Selain anggota Sunda Empire, menurutnya Ditreskrimum juga meminta keterangan dari pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)."Yang kita periksa inisialnya NB yang mengaku dia perdana mentrinya, kemudian ada anggotanya inisial A perempuan, dan stafnya UPI, karena kegiatan mereka itukan di UPI," kata Saptono.