Selasa 21 Jan 2020 18:15 WIB

Penyaluran KUR Sektor Produksi Bank Mandiri 50,1 Persen

Penyaluran terbesar KUR Bank Mandiri di sektor jasa produksi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Bank Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) mencatat, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produksi sepanjang tahun lalu mencapai Rp 12,53 triliun atau 50,1 persen dari total penyaluran sebesar Rp 25,02 triliun. Perusahaan menargetkan persentase yang tidak jauh berbeda pada tahun ini.

SVP Micro Development & Agen Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengatakan, penyaluran yang besar terhadap sektor produksi seiring dengan arahan pemerintah. Diketahui, pemerintah menargetkan 60 persen dari total penyaluran KUR diarahkan pada sektor produksi.

Baca Juga

"Kita sudah laksanakan sesuai arahan pemerintah, di mana fokus utama tetap pada sektor produksi," ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/1).

Dalam catatan Zedo, penyaluran sektor produksi Mandiri terbesar diberikan pada sektor jasa produksi dengan besaran hingga 28,15 persen. Sementara sektor pertanian 17,89 persen, sektor industri pengolahan mencapai 3,77 persen. Sisanya adalah sektor perikanan dan pertambangan garam rakyat yang masing-masing 0,28 persen dan 0,01 persen.

Selain itu, Mandiri juga telah menyalurkan KUR Rp 260 milliar kepada 3.410 debitur pelaku usaha terkait kepariwisataan di lima destinasi wisata super prioritas. Kelima wilayah itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di NTT, Mandalika di NTB, dan Likupang di Sulawesi Utara.

Zedo menjelaskan, sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus penyaluran KUR Mandiri pada 2020. Di samping mendukung program kepariwisataan nasional, pihaknya juga ingin mengembangkan usaha-usaha kecil terkait. 

"Seperti pelaku usaha agrowisata, restaurant dan rumah makan tradisional, usaha penginapan dan transportasi serta usaha kerajinan suvenir dan oleh-oleh," katanya.

Zedo mengatakan, pihaknya optimistis dapat menjangkau lebih banyak pengusaha sektor produksi maupun pariwisata pada 2020. Secara keseluruhan, penyaluran KUR Bank Mandiri pada 2020 ditargetkan mencapai Rp 30 triliun dengan rincian KUR Mikro sebesar Rp 12 triliun, KUR kecil Rp 19,975 triliun dan KUR TKI sebesar Rp 25 miliar.

Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mendorong penyaluran KUR pariwisata adalah melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dengan memanfaatkan jaringan mikro Mandiri. Khususnya mereka yang telah memiliki pemahaman tentang kearifan lokal di lima destinasi wisata prioritas.

Upaya lainnya, Zedo mengatakan, menjalin kerjasama dengan operator di destinasi wisata serta nasabah existing perseroan di bidang perjalanan wisata. Di antaranya melalui kerja sama pemberian referral kepada pelaku usaha yang menjadi value chain nasabah. 

"Sehingga, bisa meningkatkan kelayakan untuk mendapatkan kredit," tuturnya.

Pada 2020, pemerintah menetapkan target penyaluran sektor produksi 60 persen dari target penyaluran Rp 190 triliun. Artinya, pemerintah berharap sekitar Rp 114 triliun dana KUR disalurkan ke sektor produksi.

Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menuturkan, target tersebut masih sama dengan target yang ditetapkan pemerintah pada 2019. Kebijakan ini diambil mengingat penyaluran KUR ke sektor produksi bukan pekerjaan mudah.

Iskandar mengatakan, sektor produksi  cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap perbankan dibandingkan perdagangan yang dapat turn over cepat.

Ia memberikan contoh sektor perkebunan yang biasanya baru menghasilkan keuntungan dalam hitungan tiga sampai empat tahun. Sedangkan, dalam kurun waktu tersebut, pihak perbankan yang membiayai tentu membutuhkan likuiditas besar. 

"Kalau disuruh pilih, ya bank pasti maunya (menyalurkan) ke perdagangan," kata Iskandar ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (21/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement