Bentuk arsitektur Masjid Lautze di Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Bentuk arsitektur Masjid Lautze di Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Jemaah melaksanakan shalat di Masjid Lautze Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Jemaah berwudhu di Masjid Lautze Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Jemaah melaksanakan shalat di Masjid Lautze Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Jemaah melaksanakan shalat di Masjid Lautze Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Jemaah melaksanakan shalat di Masjid Lautze Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Papan data jumlah mualaf terpasang di Masjid Lautze Jalan Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (21/1). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan masjid Lautze di tengah deretan perkantoran dan toko di kawasan pecinan Sawah Besar berperan dalam dakwah Islam di kawasan ini. Didirikan sejak 1991 oleh Yayasan Karim Oei tempat ini merupakan rujukan informasi bagi banyak mualaf dari etnis tionghoa
Selintas bangunan masjid ini serupa dengan ruko-ruko lain yang ada di sekelilingnya. Namun fungsinya sebagai masjid membedakan tempat ini dengan ruko dan rukan sekelilingnya.
Di dalamnya, ruangan masjid Lautze menunjukkan ciri khasnya sebagai masjid dengan ciri khas oriental. Kaligrafi huruf kanji berdampingan kaligrafi huruf Arab.
sumber : Republika
Advertisement