Rabu 22 Jan 2020 13:48 WIB

Cathay Pacific Izinkan Awak Kabin Pakai Masker Saat Bertugas

Cathay juga tidak membebankan biaya pembatalan dan pengubahan tiket tujuan Wuhan.

Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd yang berpusat di Hong Kong akan mengizinkan awak kabin untuk menggunakan masker bedah saat bertugas di daratan China terkait wabah virus corona baru (Foto: Pesawat Cathay Pacific)
Foto: Flickr
Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd yang berpusat di Hong Kong akan mengizinkan awak kabin untuk menggunakan masker bedah saat bertugas di daratan China terkait wabah virus corona baru (Foto: Pesawat Cathay Pacific)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd yang berpusat di Hong Kong akan mengizinkan awak kabin untuk menggunakan masker bedah saat bertugas di daratan China terkait wabah virus corona baru. Cathay Pacific juga membolehkan penumpang tujuan Wuhan yang akan mengubah atau membatalkan penerbangan tanpa dikenakan biaya hingga Februari 15.

Serikat Pramugari Cathay Pacific Airways mengatakan, mereka menerima email dan pesan dari anggota yang khawatir tertular virus. Pasalnya, mereka rentan terpapar virus karena bertemu dengan lebih dari 300 penumpang dari berbagai tempat dalam satu penerbangan.

Baca Juga

"Sudah waktunya bagi perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran mereka dengan benar dan mengizinkan awak kabin untuk mengenakan masker di semua penerbangan," tulis Cathay Pacific Airways dalam pernyataannya, melansir reuters, Rabu (22/2).

Pihak Cathay mengatakan bahwa sebagaimana disyaratkan oleh otoritas kesehatan Hong Kong, pihaknya mendistribusikan formulir deklarasi kesehatan. Pihaknya juga akan menyediakan masker wajah dan tisu antiseptik yang tersedia di gerbang keberangkatan bagi penumpang yang bepergian dari Wuhan ke Hong Kong.

"Staf garis depan kami ingatkan untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan yang baik, dan untuk tetap waspada dan hati-hati jika ada penumpang yang menunjukkan gejala penyakit menular," lanjut dari pernyataan Cathay tersebut.

Sebelumnya, sudah terkonfirmasi bahwa lebih dari 300 kasus virus di Cina, sebagian besar di Wuhan di mana pihak berwenang pada hari Selasa (21/1) mengatakan, enam orang telah meninggal. Penyakit ini telah menyebar ke bagian lain Cina, termasuk lima kasus di ibukota Beijing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement