Rabu 22 Jan 2020 13:49 WIB

Ikagi Minta Direksi Baru Garuda tak Ulang Kesalahan Lama

Ikagi tak segan mengkritisi kebijakan direksi bila melanggar undang-undang.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Mantan komisaris Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal menyampaikan hasil RUPSLB, Rabu (22/1).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Mantan komisaris Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal menyampaikan hasil RUPSLB, Rabu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) berharap kepengurusan direksi dan komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) yang baru dapat membawa kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Ketua Ikagi Zaenal Mutaqqin juga berharap direksi dan komisaris Garuda tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan direksi sebelumnya, seperti penyelundupan motor Harley Davidson, kebijakan yang merugikan pegawai, hingga praktik dugaan amoral.

"Mereka harus selesaikan permasalahan, jangan melindungi orang-orang yang memang bersalah terkait dengan dugaan tindakan perbuatan melawan hukum, dugaan intimidasi kepada serikat pekerja, dan dugaan terhadap pejabat yang melakukan amoral," ujar Zaenal saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (22/1).

Baca Juga

Zaenal menyampaikan salah satu kebijakan yang dilakukan eks Dirut Garuda Ari Askhara yang dianggap merugikan pegawai adalah mutasi dan grounded atau larangan terbang tanpa alasan yang jelas dan melanggar perjanjian kerja bersama (PKB). Zaenal mengatakan sempat mendengar informasi pembatalan kebijakan yang dibuat Ari tersebut pada masa transisi di mana Fuad Rizal menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut Garuda.

"Kemarin sempat ada dikembalikan kebijakan seperti aturan semula. Beberapa orang sudah dipindahkan ke Jakarta menurut pengakuan, tapi saya tidak tahu itu fakta atau masih dalam proses," ucap Zaenal.