REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menyiapkan thermal scanner atau alat pemindai suhu tubuh sebagai antisipasi masuknya virus corona dari China. Perkiraan untuk suhu tubuh yang diduga terjangkit virus tersebut yakni 38-39 derajat celcius.
“Namun belum tentu panas tinggi di atas 38 derajat memiliki penyakit menular. Kadang ada yang radang tenggorokan atau dia lagi dirasa kurang enak badan,” kata salah satu petugas kesehatan Bandara Soekarno-Hatta yang juga perawat, Natirah.
Apabila penumpang dicurigai terkena virus corona maka akan dirujuk ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah penanganan di klinik kemudian dirujuk menuju RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso, Jakarta Utara.
“Di sini kita tidak melakukan pengobatan, hanya penanganan pertama, pengecekan apakah terindikasi terkena virus corona atau tidak. Untuk penanganan lebih lanjut kita rujuk ke RS Sulianti Suroso,” kata Natirah.
Menurutnya, jika hasilnya positif maka dilakukan pengobatan lebih lanjut di RS tersebut. Jika hasilnya negatif maka diperbolehkan untuk pulang.
“Kita nanti lihat indikator berwarna merah di layar tersebut, kemudian kita bawa ke klinik. Jika dia sesak nafas, demam tinggi 39 sampai 40 derajat celcius, dan nafasnya agak berat, kita curigai itu. Lebih baik kita curigai daripada lolos nanti menyebar penyakitnya,” ungkapnya.
Sejumlah alat pemindai suhu tubuh ini hanya terletak di dua terminal kedatangan internasional. Pemindai suhu terletak di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-hatta dan di Terminal 2 F kedatangan Internasional Soekarno Hatta.
Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang, mengatakan terdapat enam unit thermal scanner atau alat pemindai suhu tubuh yang disiagakan di Bandara Soetta. “Dua unit di Terminal 2 F dan empat unit di Terminal 3 internasional," katanya saat ditemui di Terminal 3 kedatangan internasional Soekarno Hatta.