Rabu 22 Jan 2020 14:19 WIB

Bandara Husein Sastranegara Pasang Pemindai Suhu Tubuh

Bandara Husein Sastranegara Bandung perketat pelayanan antisipasi virus korona

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Bandara Husein Sastranegara Bandung memperketat pelayanan untuk mengantisipasi virus korona. Ilustrasi.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Bandara Husein Sastranegara Bandung memperketat pelayanan untuk mengantisipasi virus korona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandara Husein Sastranegara Bandung memperketat pelayanan untuk mengantisipasi virus korona yang saat ini tengah menjadi perhatian publik. GM Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara Bandung, Andika Nuryaman, mengatakan pihaknya memiliki thermal scanner yang dipasang di area kedatangan penumpang internasional.

Selain itu bandara juga memperbanyak personel penjagaan untuk mengantisipasi masuknya virus korona. "Alhamdulillah ada alat dari kantor kesehatan pelabuhan sudah dipasang lama. Jadi, melihat daya suhu tubuh ketika suhu tubuh tinggi. Indikator membawa virus dan langsung diantisipasi," ujarnya di Bandara Husein, Rabu (22/1).

Baca Juga

Menurutnya, pemasangan alat pendeteksi suhu tubuh sudah dilakukan sejak berkembang isu virus beberapa tahun ke belakang. Ia mengatakan, pihaknya lebih mengetatkan layanan pada kedatangan penumpang internasional. "Saat ini belum ada temuan, mudah-mudahan jangan," katanya.

Virus misterius bernama 2019-nCoV telah menyebabkan wabah penyakit yang mirip pneumonia di China. Virus ini dilaporkan telah menyebar ke negara-negara lain seperti Thailand dan Jepang.

Otoritas kesehatan Thailand dan Jepang telah mengumumkan temuan kasus yang dicurigai berkaitan dengan 2019-nCoV. Otoritas Thailand mengungkapkan mereka menemukan kasus pertama terkait 2019-nCoV pada 13 Januari dan kasus kedua pada 17 Januari.

Jepang juga telah mengumumkan temuan kasus 2019-nCoV pertama pada Kamis lalu dengan pasien seorang laki-laki berusia 30-an tahun. Pasien tersebut telah dirawat di rumah sakit dan sudah dinyatakan membaik pada 15 Januari.

Laki-laki asal Jepang ini mulai merasakan gejala pada 3 Januari lalu ketika sedang berpergian ke Wuhan, China. Laki-laki tersebut kembali ke Jepang pada 6 Januari dan langsung dirawat di rumah sakit.

2019-nCoV diketahui sebagai virus dari jenis coronavirus. Coronavirus ialah keluarga virus yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek hingga severe acute respiratory syndrome(SARS). Infeksi 2019-nCoV dapat memunculkan keluhan yang mirip seperti gejala pneumonia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement