REPUBLIKA.CO.ID, CIUDAD HIDALGO -- Ratusan migran Amerika Tengah yang memasuki Meksiko selatan akan kembali ke Guatemala dengan bantuan pasukan keamanan. Pejabat Meksiko menyatakan mereka rencananya dikirim ke pusat-pusat penahanan atau kembali ke Honduras, Selasa (21/1).
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan 2.400 migran memasuki Meksiko secara legal pada akhir pekan. Sekitar 1.000 dari mereka meminta bantuan Meksiko untuk kembali ke negara asal.
Sedangkan sisa migran yang ada akan ditahan di pusat-pusat imigrasi. Mereka memulai proses hukum yang akan memungkinkan untuk mencari perlindungan di Meksiko atau mendapatkan izin kerja sementara yang akan membatasi menuju ke Meksiko selatan.
"Meksiko tidak memiliki kapasitas untuk memproses begitu banyak orang dengan cara yang begitu sederhana dalam beberapa hari," kata profesor di Universitas George Mason Guadalupe Correa Cabrera.
Pejabat Meksiko melaporkan, 1.000 lainnya mencoba memasuki Meksiko secara ilegal dengan menyeberangi sungai Suchiate pada Senin. Sebagian besar dipaksa kembali atau ditahan kemudian oleh petugas imigrasi.
Sebagian besar yang bisa menyeberang sisi sungai Meksiko kembali ke Guatemala untuk mencari air, makanan, dan tempat untuk tidur. Pihak berwenang Meksiko tidak membagikan air atau makanan kepada mereka yang masuk secara ilegal, yang tampaknya merupakan upaya pemerintah untuk melemahkan para migran.
Baru pada Selasa malam, bus pertama yang membawa orang Honduras meninggalkan Tecun Uman dengan sekitar 150 migran kembali ke negara asal mereka. Pejabat Honduras mengatakan lebih dari 600 warganya diperkirakan tiba di negara itu dengan pesawat dan bus pda Selasa. Kedatangan akan lebih banyak lagi terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Meksiko mengumumkan Juni lalu bahwa pihaknya mengerahkan Pengawal Nasional. Grup ini baru dibentuk untuk membantu dalam penegakan imigrasi untuk menghindari ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap impor Meksiko.
Menteri Dalam Negeri Meksiko Olga Sanchez Cordero memuji Pengawal Nasional atas pengekangannya terhadap migran. "Tidak mungkin ada tindakan yang bisa kita sebut penindasan dan bahkan bukan gangguan," ujarnya.
Akan tetapi Duta Besar Honduras untuk Meksiko Alden Rivera mengatakan ada kekuatan yang berlebihan dari pihak Garda Nasional. Meski Rivera juga mengakui bahwa para migran telah melemparkan batu ke pihak berwenang Meksiko. "Kami mengajukan keluhan di hadapan pemerintah Meksiko," kata Rivera.
Presiden Meksiko Andres Manuel López Obrador menyatakan pemerintah sedang berusaha melindungi para migran dari bahaya dengan mencegah mereka melakukan perjalanan ilegal ke seluruh negara. Migran diminta harus menghormati hukum Meksiko.
"Jika kita tidak merawat mereka, jika kita tidak tahu siapa mereka, jika kita tidak memiliki daftar, mereka lewat dan sampai ke utara, dan geng penjahat mengambil dan menyerang mereka, karena itu bagaimana sebelumnya," ujar Obrador.