REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polemik Omnibus Law masih berlangsung. Salah satu pihak yang tidak setuju dengan sejumlah aturan yang ada di dalamnya adalah kaum pekerja, khususnya buruh pabrik.
Terkait Omnibus Law ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan tidak ingin banyak berkomentar. Menurutnya, aturan yang akan diubah dalam omnibus law sangat banyak, bukan hanya yang bersinggungan dengan para pekerja pabrik.
Ridwan Kamil mengatakan, dari pidato Presiden Jokowi atas omnibus law, ia menangkap kalau pemerintah tengah berupaya memperbaiki iklim investasi yang saat ini masih dirasa kalah oleh negara tetangga."Intinya investasi. Karena kita kan kalah oleh Vietnam dari sisi investasi. Dan kalah oleh beberapa negara lain," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (22/1).
Menurut Emil, dari informasi yang didapat, Presiden Jokowi sebenarnya ingin menciptakan lapangan kerja untuk perubahan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik. Saat ini, kondisinya terdapat banyak aturan yang semrawut dalam meningkatkan iklim investasi, seperti bagaimana pengadaan lahannya, tata ruang, dan perizinan lainnya.
"Kalau masalahnya ini saya mendukung aturan omnibus law," katanya.Menurutnya, ketika aturan yang dibuat memang berdampak baik pada investasi dan perbaikan ekonomi rakyat maka dia sepenuh hati bakal mendukungnya.
Sebelumnya, terjadi aksi besar-besaran oleh buruh di depan kantor DPR RI. Perwakilan Komisi IX DPR pun kemudian menemui masssa buruh.