REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat melakukan pin ATM secara berkala. Langkah ini guna mengantisipasi adanya pembobolan rekening melalui anjungan tunai mandiri/ATM atau skimming.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengatakan selama ini perseroan secara rutin melakukan keamanan terhadap ATM seluruh Indonesia. “Kita melakukan patroli secara reguler untuk memastikan ATM tidak ada benda yang mencurigakan dan kita selalu sosialisasi mengganti PIN secara berkala,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu (22/1).
Menyoal Nasabah BNI Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, perseroan mengklaim sudah mengganti semua kerugian yang dialami nasabah. Diketahui korban pembobolan saldo rekening melalui ATM yang berjumlah 115 orang dengan total kerugian mencapai Rp 500 juta.
“Sudah kita ganti,” ucapnya.
Sebelumnya Kepala BNI Sultra, Muzakkir, saat dihubungi di Kendari Rabu (22/1), mengatakan data ke-115 orang nasabah tersebut merupakan data yang diterima semenjak dibukanya layanan pengaduan khusus sejak Sabtu (18/1) hingga Selasa (21/1).
"Dari 115 orang nasabah, dana yang dikembalikan sudah 98 orang dengan total Rp 500 juta dan 17 nasabah lainnya akan dikembalikan hari ini, Rabu (22/1)," katanya.