Kamis 23 Jan 2020 07:37 WIB

DPRD DKI Jakarta Proses Dua Cawagub

Dalam waktu sebulan, wakil gubernur sudah bisa bertugas.

Rep: Erdy Nasrul/Amri Amrullah/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rany Maulani (kanan), menunjukkan dokumen seusai memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rany Maulani (kanan), menunjukkan dokumen seusai memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — DPRD DKI Jakarta menargetkan, calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta akan terpilih secepatnya. Sosok yang akan mendampingi Gubernur Anies Baswedan itu bakal memperkuat kepemimpinan DKI dengan memastikan berbagai program dan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berjalan dengan baik.

“Kita upayakan secepatnya terpilih. Saat ini, sedang memproses (tahapan pemilihan) ya. Surat tentang dua nama calon wagub DKI sudah kami terima siang tadi,” kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Gerindra, Syarif, saat dihubungi pada Rabu (22/1).

Surat yang berisikan dua nama cawagub DKI Jakarta itu ditandatangani pengurus pusat Partai Gerindra dan PKS. Sekretariat DPRD DKI sudah menerima dan menyimpan surat tadi.

DPRD akan menggelar rapat pimpinan untuk menentukan waktu sidang pemilihan. Ada pula agenda sinkronisasi tata tertib pemilihan yang sudah pernah dibuat panitia pemilihan (panlih). Badan Musyarawarah akan mengesahkan tata tertib tadi.

Sebelum pemilihan, profil masing-masing calon akan dipaparkan. Para pemilih akan mendapatkan informasi yang akurat mengenai siapa dan seperti apa kepribadian, pengalaman, dan prestasi masing-masing calon wakil gubernur (wagub).

Kemudian, sidang pemilihan digelar. Hasilnya akan diparipurnakan. Dalam waktu sebulan ke depan, DPRD optimistis wagub DKI sudah bertugas. Dia akan memastikan pelayanan publik dan berbagai program pemerintah berjalan. Syarif menjelaskan, sosok yang terpilih akan menjadi pendamping Anies hingga akhir periode kepemimpinan di DKI Jakarta.

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengajak kadernya Nurmansjah Lubis yang dicalonkan sebagai wagub Jakarta untuk melakukan safari politik ke 106 anggota DPRD DKI Jakarta yang akan mewakili masyarakat Jakarta.

"Intinya, rencana besarnya kami akan berkomunikasi secara maksimal dan kemudian Bang Anca akan kami kelilingkan. Kami akan kenalkan. Nantinya Bang Anca akan menjelaskan rencana-rencananya jika menjadi wagub," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sakhir Purnomo.

Menurut Sakhir, proses safari politik, yaitu berkomunikasi langsung dengan para anggota DPRD maupun partai merupakan hal yang wajar dilakukan. "Kan biasa ketika ada proses di DPRD lalu ada komunikasi, ya itu hal biasalah," kata Sakhir.

Meski demikian, Sakhir mengatakan, belum diketahui rencana ataupun program-program yang akan dilakukan Nurmansjah karena persetujuan namanya sebagai cawagub Jakarta baru berumur satu hari.

Selain itu, kedua calon wakil gubernur ini juga tidak perlu melakukan fit and proper test. PKS menilai, akan lebih baik proses pemilihan wakil gubernur segera diselesaikan agar kekosongan jabatan selama satu tahun delapan bulan itu dapat segera terisi. "Kita kan pengennya lancar," kata Sakhir.

Terobosan

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sakhir Purnomo menilai, dua nama cawagub DKI Jakarta dengan dua partai pengusung yang berbeda merupakan terobosan politik baru yang dilakukan PKS.

"Presiden (DPP PKS) menyampaikan bahwa apa yang dilakukan PKS (menerima calon dari partai lain), merupakan salah satu terobosan untuk menebus kebuntuan politik yang ada," kata Sakhir.

Sakhir juga mengatakan, selain merupakan terobosan politik, keputusan ini diambil sebagai langkah terbaik bagi masyarakat agar gubernurnya segera memiliki pendamping. Dengan diputuskannya dua nama, yaitu Nurmansjah Lubis dari PKS dan Riza Patria dari Partai Gerindra, maka dapat dipastikan bursa pemilihan wakil gubernur akan lebih cepat diselesaikan.

Nurmansjah Lubis merupakan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2004-2009 dan 2009-2014. Ketika itu, dia aktif melaksanakan fungsi legislasi berupa penyusunan peraturan daerah, mengawasi penggunaan anggaran, dan kinerja pemerintah.

Bermodalkan pengalaman itu, dia sudah mengetahui seluk beluk pembangunan Ibu Kota. Pihak partai pengusung pun menaruh harapan kepadanya agar mencurahkan segala potensi yang dimiliki untuk membangun Ibu Kota bersama Anies Baswedan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco mengatakan, pertimbangan pihaknya untuk mengusulkan Ahmad Riza Patria karena faktor pengalaman. Ia juga berpengalaman aktif di politik dan berbagai organisasi.

“Selain itu, pertimbangannya karena kompetensi dan Riza mampu melanjutkan visi-visi Sandiaga Uno saat menjadi cagub DKI. Riza Patria saat ini juga masih menjabat sebagai anggota DPR RI,” kata Dasco.

Riza tercatat, pernah maju dalam pilkada DKI berpasangan dengan Hendardji Soepandji pada 2012. Ketika itu, pasangan ini maju secara independen. Tak dapat meraup suara terbanyak, mereka kalah dalam kontestasi. Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan calon dengan suara terbanyak menjadi pemenangnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement