REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengelola Monumen Nasional (Monas) belum mengetahui keputusan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta terkait dengan sejumlah rusa tutul di Taman Rusa Monas, khususnya selama proses pengerjaan Revitalisasi Monas berlangsung sejak tahun lalu.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Monas Isa Sanuri mengatakan Dinas Citata belum memutuskan apakah rusa-rusa itu akan dipindahkan ke lokasi lain atau dipertahankan di sisi selatan Monas dekat dengan kawasan yang saat ini dalam tahapan revitalisasi.
"Kami masih belum tahu nantinya akan seperti apa. Apakah rusanya dipindah atau enggak ya belum tahu. Karena yang mengerjakan revitalisasi ini kan Dinas Citata. Kami tinggal nunggu arahannya seperti apa," kata Sanuri saat dihubungi ANTARA, Rabu.
Lebih lanjut Isa mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai pemindahan sekumpulan hewan herbivora yang sudah ada di Monas sejak 2004 itu.
Kondisi rusa tutul di bagian Selatan Monas itu pun saat ini bersebelahan dengan proyek revitalisasi yang berjalan, namun para hewan berkaki empat itu tidak terlihat terganggu dengan proyek yang ada karena adanya sekat yang dibuat oleh para perawat rusa.
"Rusa-rusa di sini kayaknya tak terganggu sama revitalisasi. Soalnya mereka kan dari lahir sampai matinya di sini. Mereka seperti sudah terbiasa sama bisingnya jalan," kata salah satu pengurus rusa tutul di Monas Randy, saat ditemui langsung dalam kegiatan memberi pakan kepada para rusa.
Revitalisasi Monas diketahui saat ini memasuki tahapan revitalisasi pertama di bagian selatan dengan tujuan membangun Plaza Selatan yang berkonsep semi amphiteater. Untuk menghadirkan Plaza Selatan, Dinas Citata DKI memotong sebanyak 190 pohon di kawasan tersebut.