REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Satu-satunya bandara di Ibu Kota Libya, Tripoli, kembali ditutup setelah sejumlah roket ditembakkan ke fasilitas itu, menurut otoritas bandara dalam pernyataan, pada Rabu. Insiden di bandara Tripiga tersebut pecah di tengah seruan lemah dari Rusia dan Turki kepada pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata.
Pihak berwenang di bandara Tripiga, Mitiga mengatakan, enam rudal Grad menabrak landasan. Belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban serangan tersebut.
Alhasil, sebuah pesawat, yang datang dari Tunis dan berupaya mendarat di bandara Mitiga Tripoli, telah dialihkan ke Misrata, kota sekitar 200 kilometer di timur Tripoli, kata otoritas di lamannya. Mitiga baru dibuka kembali pada 14 Januari setelah berbulan-bulan ditutup karena ada rentetan serangan udara.
Tidak segera jelas siapa yang melancarkan serangan itu. Akan tetapi, menurut AP, kecurigaan jatuh pada pasukan di bawah komando Khalifa Haftar, yang ingin merebut Tripoli dari pemerintah yang mendapatkan pengakuan internasional.