REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi denominasi dolar atau global bond sebesar 500 juta dolar AS. Obligasi akan terbit pada semester I 2020.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika mengatakan penerbitan global bond sudah masuk ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Menurutnya dana hasil penerbitan global bond akan dipakai untuk penyaluran kredit dan refinancing. Penerbitan global bond sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan global dan pertimbangan situasi pasar yang lebih kondusif.
“Timing-nya sekarang bagus dan appetite rencana semester satu tahun ini juga bagus,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu (22/1).
Bob menambahkan perseroan juga akan menerbitkan obligasi dalam rupiah melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target senilai Rp 10 triliun. “Target penerbitan obligasi ini masih belum ditetapkan,” ucapnya.
Pada akhir 2019, BNI mencatatkan total aset sebesar Rp 845,61 triliun atau tumbuh 4,6 persen year on year (yoy) dibandingkan akhir 2018 yang mencapai Rp 808,57 triliun. Pertumbuhan aset BNI ini jauh melampaui pertumbuhan aset di industri perbankan yang mencapai 5,9 persen yoy per Oktober 2019.
Kontribusi kelima anak usaha terhadap kinerja BNI tumbuh 33,3 persen secara yoy. Kinerja anak usaha berhasil menyumbang 11,6 persen dari laba yang diperoleh oleh BNI Grup.