Kamis 23 Jan 2020 05:10 WIB

Kerap Jadi Sasaran Perusakan, Masjid di Inggris Bangun Pagar

Masjid Al Momineen di Blackburn Inggris kerap dirusak dan dibobol pencuri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pengelola Masjid Al Momineen di Blackburn, Inggris akan membangun pagar setelah masjid kerap jadi sasaran perusakan dan pencurian.
Foto: Lancashire Telegraph
Pengelola Masjid Al Momineen di Blackburn, Inggris akan membangun pagar setelah masjid kerap jadi sasaran perusakan dan pencurian.

REPUBLIKA.CO.ID, BLACKBURN -- Para pemimpin masjid akan memasang pagar setinggi 2,1 meter di sekitar Masjid Al Momineen di Blackburn, Inggris. Pemasangan pagar ini dilakukan setelah masjid menjadi kerap sasaran para perusak dan pencuri.

Aksi paling parah perusakan dan pencurian di masjid yang terletak di Ash Street ini terjadi pada April 2019. Mereka mencuri uang tunai sebesar 3.000 poundsterling dari dalam brankas. Bahkan mereka merusak fasilitas masjid hingga menyebabkan kerugian 10 ribu poundsterling. Pada saat terjadi perusakan dan pencurian, masjid baru saja direnovasi dengan menghabiskan uang sebesar 50 ribu poundsterling.

Baca Juga

"Pengajuan telah dibuat untuk mencoba dan meningkatkan keamanan di masjid. Sebab dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi sejumlah pembobolan dan vandalisme properti masjid," kata Presiden Masjid Al Momineen, Mahmood Dalvi, dilansir di Lancashire Telegraph, Rabu (22/1).

Dalvi mengatakan, ada kerusakan substansial pada properti masjid dan kerugian materi akibat aksi perusakan dan pencurian. Bahkan ada pernyataan rasialis ditulis pada dinding masjid.

"Pencurian terakhir mengakibatkan kerusakan substansial di masjid bersama dengan sejumlah barang dan uang yang dicuri," ujarnya.

Dalam aksi pencurian yang terjadi pada April 2019, diduga pencuri menggunakan linggis untuk merusak kunci gembok pada gerbang baja. Mereka menerobos masuk melalui pintu depan.

Pencuri kemudian datang ke pintu samping aula dan mendobrak pintunya. Mereka berjalan ke ruangan kantor dan membobol brankas untuk mencuri uang tunai serta laptop.

Dalvi menceritakan, pencuri naik ke atas dan menghancurkan pintu ruangan CCTV. Mereka juga mengambil semua CCTV yang terpasang di masjid.

"Kami menemukan semua pintu terbuka padahal semuanya terkunci, jadi pasti ada unsur perencanaan untuk aksi ini dan kami percaya lebih dari satu orang yang melakukannya," ujarnya.

Petugas yang menangani pengajuan pembangunan pagar John Wilson mengatakan pemilihan pagar kawat tidak mendukung secara desain. Namun, pagar kawat banyak digunakan sebagai batas kepemilikan.

"Kemampuan membuka-tutup pagar di awal dan akhir hari akan menyediakan keamanan bagi jamaah dan masjid," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement