Kamis 23 Jan 2020 06:41 WIB

Saudi Sangkal Tuduhan Retas Ponsel Bos Amazon

Kedutaan Arab Saudi di Washington menyangkal tuduhan telah meretas ponsel Jeff Bezos

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Bos Amazon, Jeff Bezos. Kedutaan Arab Saudi di Washington menyangkal tuduhan telah meretas ponsel Jeff Bezos . Ilustrasi.
Foto: usatoday.com
Bos Amazon, Jeff Bezos. Kedutaan Arab Saudi di Washington menyangkal tuduhan telah meretas ponsel Jeff Bezos . Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Arab Saudi di Washington telah menolak laporan media yang menyatakan kerajaan berada di balik peretasan ponsel pemilik Washington Post dan pendiri Amazon Jeff Bezos. Bahkan atas tuduhan tersebut, Saudi meminta untuk ada penyelidikan.

"Laporan media baru-baru ini yang menunjukkan kerajaan di balik peretasan telepon Tuan Jeff Bezos tidak masuk akal," kata Kedutaan Arab Saudi di akun Twitter.

Baca Juga

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, The Guardian melaporkan bahwa ponsel miliarder itu diretas pada 2018. Kejadian itu terjadi setelah Bezos menerima pesan Whatsapp yang tampaknya dikirim dari akun pribadi Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS).

"Kami menyerukan penyelidikan atas klaim-klaim ini sehingga kami bisa mengeluarkan semua fakta," ujar Kedubes Saudi menolak laporan tersebut.

Secara terpisah, Washington Post melaporkan penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan membeberkan laporan pada Rabu (22/1). Bukti itu akan menunjukan kalau telepon Bezos diretas setelah dia mendapat pesan Whatsapp dari akun yang konon milik MBS.

Dikutip dari Aljazirah, segera setelah pesan dikirim sejumlah besar data diekstraksi dari telepon Bezos. Washington Post mengatakan para peneliti menyimpulkan peretasan ini pun terjadi dan terdapat bukti yang kuat.

Pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar hukum, ringkasan atau arbitrer, Agnes Callamard, dan pelapor khusus untuk kebebasan berekspresi, David Kaye, merupakan dua orang yang mendukung tuduhan tersebut. Callamard pun merupakan sosok yang pada Juni menemukan bukti untuk penyelidikan lebih lanjut bahwa putra mahkota dan pejabat senior lainnya bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.

Hubungan antara Bezos dan pemerintah Saudi telah memburuk awal tahun lalu. Kondisi ini terjadi setelah suarat kabar itu menyinggung ketidaksenangan Arab Saudi pada liputan Washington Post tentang pembunuhan Khashoggi.

Kepala keamanan Bezos mengatakan pada Maret tahun lalu bahwa kerajaan memiliki akses ke telepon Bezos. Hal ini terbukti dengan Saudi memperoleh informasi pribadi yang melibatkan pesan teks antara dia dan seorang mantan pembawa acara televisi. Hasil dari itu, menurut surat kabar National Enquirer, Bezos sedang berkencan.

"Penyelidik kami dan beberapa ahli menyimpulkan dengan keyakinan tinggi bahwa Saudi memiliki akses ke telepon Bezos dan memperoleh informasi pribadi," tulis Gavin De Becker di situs web The Daily Beast pada saat itu.

De Becker tidak merinci tim bagian dari pemerintah Saudi yang disalahkan atas peretasan itu. Dia memberikan sedikit rincian tentang penyelidikan yang membawanya pada kesimpulan bahwa kerajaan bertanggung jawab.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement