REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Pemerintah kota Wuhan menutup transportasi umum untuk menegah meluasnya wabah virus korona. Warga Wuhan disarankan untuk tidak bepergian selama liburan Tahun Baru Imlek.
Pejabat China mengumumkan mulai Kamis (23/1) semua penerbangan dan layanan kereta dari Wuhan akan dihentikan. Layanan bus, kereta bawah tanah, dan kapal feri juga akan ditutup.
Sebuah pusat komando khusus didirikan di Wuhan untuk mengawasi dan mengantisipasi persebaran wabah virus korona. Warga Wuhan disarankan untuk menghindari keramaian dan meminimalkan kontak dengan orang lain di area publik.
Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Lin Bin mengatakan, China sekarang berada pada tahap paling kritis. Pemerintah berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan.
"Pada dasarnya, jangan pergi ke Wuhan. Dan orang-orang di Wuhan tolong jangan meninggalkan kota," ujar Li dilansir BBC.
Wabah virus korona yang kini sudah menyebar di sejumlah negara dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus ini merupakan jenis baru dari virus korona yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia. Jenis coronavirus yang sebelumnya tidak dikenal diyakini telah muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan.
Wuhan memiliki populasi penduduk sebesar lebih dari 11 juta orang. Kota ini adalah pusat industri dan komersial utama di China dan rumah bagi pelabuhan terbesar. Wuhan juga merupakan pintu gerbang ke bendungan pembangkit listrik tenaga air Three Gorges.
Korban tewas terbaru di provinsi Hubei, yang merupakan ibu kotanya Wuhan, naik menjadi 17 pada hari Rabu. Virus ini telah menyebar ke sejumlah kota termasuk Beijing, Shanghai, Makau, dan Hong Kong.
Surat kabar resmi China Daily menyatakan saat ini ada 544 kasus yang telah dikonfirmasi di China. Sementara Thailand telah mengkonfirmasi empat kasus, serta Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang masing-masing melaporkan satu kasus.
Banyak warga China yang memilih untuk membatalkan perjalanan liburan. Mereka membeli masker wajah dan menghindari tempat-tempat umum seperti bioskop dan pusat perbelanjaan. Bahkan beberapa warga China memainkan sebuah permainan simulasi wabah daring sebagai cara untuk mengatasinya.