REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh harapan besar kepada jajaran manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru. Kata Erick, Kementerian BUMN telah memikirkan secara matang nama-nama yang akhirnya menduduki posisi penting di maskapai pelat merah tersebut.
"Kami di Kementerian BUMN berupaya mencari figur terbaik yang akan duduk mengelola flight carrier kita, Garuda Indonesia," ujar Erick di Jakarta, Rabu (22/1).
Pada Rabu (22/1), rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menetapkan Irfan Setiaputra sebagai direktur utama (dirut). Irfan sebelumnya pernah menjabat sebagai dirut PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT Inti pada periode 2009-2012. Irfan didampingi Dony Oskaria sebagai wakil dirut yang merupakan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
RUPSLB juga menetapkan mantan kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf sebagai komisaris utama dan pendiri Wahid Foundation Yenny Wahid sebagai komisaris independen.
Erick berharap Irfan dan Triawan Munaf mampu meningkatkan kinerja Garuda. Khusus Irfan, ia berpesan agar sang dirut baru bisa menjalankan amanah dengan baik, mengikuti prinsip good corporate governance, dan bisa membawa Garuda lebih baik lagi.
Ia juga yakin keberadaan Triawan Munaf yang memiliki sejumlah pengalaman akan mampu memberikan masukan strategi pemasaran dan meningkatkan citra Garuda yang sempat terganggu. Terkait penunjukkan Yenny Wahid, Erick menyebut putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu adalah sosok yang mumpuni untuk menjabat komisaris independen. "Bu Yenny merupakan komisaris independen perwakilan publik yang dapat dipercaya," ucap Erick.
Dirut Garuda Irfan Setiaputra berjanji menjalankan amanahnya sebaik mungkin untuk membawa Garuda ke arah yang lebih baik. Ia mengatakan, ada beberapa pesan yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir kepada dirinya.
"Pesan pertama, intinya, yang tidak beres, ya, dibereskan. Bukan berarti apa yang terjadi di Garuda tidak beres. Yang sudah bagus, ya, dilanjutkan," ujar Irfan di Jakarta, Rabu (22/1).
Menteri BUMN, kata Irfan, juga meminta dirinya menjaga aspek keselamatan dalam penerbangan Garuda. Irfan mengaku tidak ingin berkompromi terkait aspek keselamatan yang menjadi inti dari bisnis di dunia transportasi.
Sebagai perusahaan yang menawarkan jasa, Irfan berkomitmen menjaga kualitas pelayanan Garuda. Irfan yakin pelayanan yang baik akan mendapatkan respons yang baik dari para pengguna jasa penerbangan. "Kita melayani penumpang dengan rasa hormat dan kita juga berharap penumpang kita juga hormat," kata Irfan.
Pesan Erick lainnya adalah meningkatkan profitabilitas perusahaan tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan pelayanan kepada pengguna jasa. Irfan mendapatkan laporan bahwa kondisi finansial Garuda pada tahun ini membaik. "Ada pesan yang khusus disampaikan, mudah-mudahan (manajemen baru) Garuda aman, tenteram, kompak, tidak ribut-ribut, dan jangan bikin gaduh," ungkap Irfan.
Irfan yang lebih banyak berkutat di perusahaan swasta mengaku sudah cukup lama mendapatkan tawaran untuk terlibat dalam sejumlah posisi di pemerintahan. Kendati demikian, Irfan bukan orang yang benar-benar baru di BUMN karena sempat menduduki posisi dirut PT Inti (Persero)
Ia mengaku tidak bisa menolak ajakan Erick saat mengajaknya bergabung di Garuda pada awal Januari. Meski tak memiliki latar belakang di dunia penerbangan, Irfan mengaku tertantang untuk membawa Garuda ke arah yang lebih baik. Ia pun siap menerima masukan dari pihak lain.
"Sebagai perusahaan yang memberikan jasa kepada pelanggan, Garuda tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif agar tak timbul kegaduhan di ruang publik yang berimplikasi pada citra perusahaan," kata dia.
Perbaiki citra
Perombakan direksi Garuda merupakan buntut atas terbongkarnya skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang dilakukan eks dirut Garuda Ari Askhara. Sejumlah direksi lainnya ikut terlibat dalam penyelundupan tersebut.
Komisaris Utama Garuda Triawan Munaf tak menampik Garuda tengah menjadi sorotan. Namun, ia menganggap banyaknya sorotan kepada Garuda merupakan sebuah harapan untuk membawa maskapai pelat merah tersebut menjadi lebih optimal. "Kalau (sisi) baiknya, pasti dianggap sebagai keharusan. Jadi, memang kita harus jalankan tugas dengan ikhlas," ucap Triawan.
Triawan menilai sejumlah poin penting dalam misinya menjadi komisaris utama Garuda adalah memastikan terjaganya good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. "Selain itu adalah tentang akhlak yang baik, tingkatkan moral, itu paling penting," kata Triawan.
Ia mengaku sangat ingin memperbaiki citra Garuda yang belakangan tercoreng akibat kasus penyelundupan. Triawan yakin perbaikan citra perusahaan akan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan.
"Kalau kita memenuhi dasar pekerjaan kita dengan baik, tentu citranya akan bisa kembali. Dengan memperbaiki citra, kita juga perbaiki kinerja," kata Triawan.
Pesawat Garuda Indonesia
Pengamat BUMN, Toto Pranoto, berharap dirut baru Garuda bisa cepat beradaptasi menguasai bisnis maskapai agar kinerja Garuda Indonesia semakin baik. Menurut dia, Irfan harus cepat beradaptasi karena tak memiliki latar belakang di bidang transportasi.
Mengenai jajaran komisaris, Toto menilai adanya komposisi yang relatif cukup kuat karena kombinasi antara figur dari profesional, spesialis di bidang keuangan, dan industri kreatif.
Toto berharap jajaran direksi dan komisaris Garuda yang baru bisa menampilkan wujud kepemimpinan yang kuat. Persoalan kepemimpinan menjadi catatan penting mengingat sejumlah pimpinan Garuda sebelumnya diberhentikan dari jabatannya karena melakukan pelanggaran berat.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Pieter Abdullah menilai manajemen baru memiliki pekerjaan rumah yang sangat berat. Hal ini mengingat kondisi Garuda yang tengah mengalami krisis kepercayaan karena berbagai kasus dan berulang kali pergantian manajemen dalam kurun waktu singkat. Sejak 2014 tercatat sudah terjadi pergantian kepemimpinan hingga enam kali.
Dari nama- nama direksi yang baru, terdapat dua orang berasal dari ahli penerbangan, yakni Direktur Operasi Tumpal Manumpak Hutapea dan Direktur Human Capital Arya Perwira Adileksana yang keduanya memiliki pengalaman sebagai pilot. Selebihnya adalah ahli keuangan. Adanya ahli penerbangan, kata Pieter, sangat penting untuk pengembangan bisnis Garuda.
"Tantangan di Garuda utamanya bagaimana meningkatkan efisiensi yang terkait dengan pemanfaatan pesawat yang mereka miliki. Karena ini berpengaruh besar sekali dengan keuangan mereka," ujar Pieter.
Pieter menjelaskan, dalam pengembangan bisnis penerbangan, Garuda harus lebih cermat dalam mengatur jalur penerbangan dan memanfaatkan pesawat sesuai dengan jalur yang potensial. Menurut Pieter, kinerja manajemen yang baru dapat terlihat paling cepat pada semester I tahun ini.
"Paling cepat dua kuartal sudah kelihatan arah kebijakan bisnisnya ke mana. Walaupun belum dalam bentuk perbaikan keuangan, tapi kita sudah bisa melihat langkah kebijakan yang diambil seperti apa," kata dia. n muhammad nursyamsi/idealisa masyrafina, ed: satria kartika yudha
Susunan komisaris dan direksi Garuda:
Komisaris
1. Komisaris Utama: Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Yenny Wahid
4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
5. Komisaris: Peter Gontha
Direksi
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal
4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
6. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R Susardi
8. Direktur Niaga dan Kargo: M Rizal Pahlevi