REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran TNI dan Polri agar memperkuat pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapim Kementerian Pertahanan 2020 di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1).
"Saya perintahkan, kepada seluruh jajaran TNI Polri, harus bekerja, bersungguh-sungguh dalam rangka memperkuat dan menjaga kedaulatan negara kita Indonesia, untuk berdiri paling depan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI," kata Jokowi.
Presiden menegaskan, isu pertahanan negara ini sangat penting, terutama terkait kedaulatan Indonesia. Ia pun kembali menegaskan, kedaulatan negara merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.
"Sudah berkali-kali saya sampaikan, saya tegaskan bahwa kedaulatan itu harga mati, kedaulatan itu tidak bisa dinegosiasikan, tidak ada tawar menawar," ujar dia.
Indonesia pun disebutnya harus mampu mengatasi semua spektrum pertahanan, mulai dari konflik internal, perang asimetrik, gerilya, perang proxy, maupun perang hybrid yang menggabungkan strategi militer non militer, konvensional dan non konvesional.
Karena itu, lanjut Jokowi, Indonesia harus memperkuat diplomasi pertahanan untuk meredam ketegangan antar negara serta harus memiliki persenjataan yang siap digunakan untuk melakukan penegakan hukum di wilayah kedaulatan.