Kamis 23 Jan 2020 11:59 WIB

WHO Puji Langkah China Cegah Penyebaran Virus Corona

WHO menilai upaya menutup jalur transportasi langkah tepat cegah virus corona

Seorang petugas memonitor layar termometer infared bagi pengguna kereta di Stasiun Kereta Hankou di Wuhan, Hubei, China, Selasa (21/1). Penyakit akibat virus korona jenis baru pertama ditemukan di Wuhan Desember lalu.
Foto: AP
Seorang petugas memonitor layar termometer infared bagi pengguna kereta di Stasiun Kereta Hankou di Wuhan, Hubei, China, Selasa (21/1). Penyakit akibat virus korona jenis baru pertama ditemukan di Wuhan Desember lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Rabu (22/1), langkah-langkah yang dijalankan di Kota Wuhan, dengan menutup transportasi untuk mencegah penyebaran virus corona baru, menunjukkan komitmen China dalam menurunkan risiko di dalam dan luar negeri.

"Apa yang mereka lakukan adalah sebuah langkah yang sangat, sangat kuat berdasarkan komitmen penuh. Jadi berdasarkan situasi, mereka mengambil langkah yang dianggap perlu, ini sangat penting," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ahanom Ghebreyesus.

Baca Juga

Tedros mengatakan bahwa China mengambil langkah tepat dimana tidak hanya akan mengendalikan wabah di negara mereka sendiri tapi juga meminimalisasi peluang wabah ini menyebar secara internasional. "Jadi mereka mengakui keadaan itu," katanya.

Para pejabat WHO mengatakan mereka belum melihat ada generasi ketiga atau keempat penularan virus di China atau penyebaran tingkat kedua di negara-negara tempat virus itu sudah menyebar.

Sementara itu, Pemerintah Republik Rakyat Cina melaporkan kematian yang ketiga terkait penularan dari virus corona yang merebak dari Wuhan, Cina. Seperti dilansir Reuters, sebanyak 201 orang kini telah didiagnosis terjangkit virus di Cina. Di Wuhan, 170 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis.

Beberapa negara pun telah mengeluarkan peringatan serta memperketat bandara. Pemerintah Indonesia pun telah mengimbau agar masyarakat mewaspadai penyebaran virus tersebut. Terutama bagi mereka yang bepergian ke luar negeri seperti ke Cina.

Sebelumnya, virus corona baru (2019-nCoV) pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember lalu yang ditandai gelombang pasien pneumonia. Hingga kini, para ahli medis masih berjuang untuk memahami jenis baru virus corona yang menimbulkan gejala mirip dengan sindrom pernafasan akut parah (SARS).

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement