Jumat 24 Jan 2020 03:00 WIB

PMI Sumbar Kekurangan 1.000 Kantong Darah Setiap Bulan

Perlu sosialisasi lebih luas agar partisipasi donar darah masyarakat meningkat.

PMI Sumbar Kekurangan 1.000 Kantong Darah Setiap Bulan. Kegiatan donor darah (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
PMI Sumbar Kekurangan 1.000 Kantong Darah Setiap Bulan. Kegiatan donor darah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Palang Merah Indonesia Sumatra Barat (PMI Sumbar) Aristo Munandar mengungkapkan kekurangan stok darah hingga 1.000 kantong per bulan. "Ini dalam kondisi normal, kalau ada bencana tentu permintaan akan meningkat lagi," kata dia usai silaturahim bersama pemerintah provinsi, DPRD, BPBD, SAR dan mitra PMI, Kamis (23/1).

Untuk menyiasati kekurangan stok darah tersebut, dia mengoptimalkan peran empat unit transfusi darah yang ada, yaitu Padang, Bukittinggi, Solok dan Pasaman Barat. Kemudian melakukan pengembang unit transfusi darah yang baru seperti Padang Pariaman, Payakumbuh, dan Limapuluh Kota sehingga stok darah bisa mencukupi.

Baca Juga

"Apalagi di daerah yang rawan bencana tentu stok darah perlu lebih disiapkan sebagai antisipasi," kata dia.

Terkait dengan kesadaran masyarakat untuk donor darah, ia menilai perlu sosialisasi lebih luas agar partisipasi meningkat. Donor darah baik bagi kesehatan, mungkin selama ini sosialisasi belum maksimal sehingga masih ada yang ragu.

Dengan adanya Korps Sukarela Palang Merah Indonesia juga cukup membantu menyosialisasikan kesadaran donor darah dan manfaatnya. "Seperti tempo hari ada kegiatan yang digalang oleh Korps Sukarela Palang Merah Indonesia mampu menghimpun 1.500 kantong darah," ujarnya.

PMI juga mengimbau warga berdonor secara rutin karena selain bermanfaat bagi kesehatan juga membantu saudara lain yang membutuhkan darah. PMI juga akan terus melakukan beragam kegiatan dalam rangka menyosialisasikan manfaat donor darah sehingga kebutuhan darah dapat terpenuhi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement