Kamis 23 Jan 2020 15:34 WIB

Perang Lawan Narkoba, Eks Pecandu Gelar Konser Orkestra

onser orkestra seratus mantan pecandu yang akan dihelat di Jakrta.

Rep: M Akbar/ Red: Agung Sasongko
Yayasan Sahabat Rekan Sebaya menyiapkan konser orkestra seratus mantan pecandu yang akan dihelat di Hotel Grand Kemang Jakarta, 28 Januari mendatang.
Foto: Istimewa
Yayasan Sahabat Rekan Sebaya menyiapkan konser orkestra seratus mantan pecandu yang akan dihelat di Hotel Grand Kemang Jakarta, 28 Januari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ikhtiar besar melawan penyalahgunaan narkoba digaungkan para mantan pecandunya lewat musik. Menggandeng Deteksi Production, Yayasan Sahabat Rekan Sebaya menyiapkan konser orkestra seratus mantan pecandu yang akan dihelat di Hotel Grand Kemang Jakarta, 28 Januari mendatang.

“Pada konser ini secara tegas kami ingin menyampaikan pesan melawan narkoba,” kata promotor Deteksi Producion, Harry ‘Koko’ Santoso, di Jakarta, Rabu (22/1). 

Rangkaian kampanye ini, kata Koko, akan digaungkan juga ke seluruh pelosok Indonesia dengan melibatkan para musisi indie. Sebagai penggagas dari International Indie Music Festival, Koko yakin, kampanye yang melibatkan mantan pecandu ini akan jauh lebih efektif.

“Bagi kami kampanye ini sangat positif untuk mendukung pemerintah yang ingin menjauhkan Indonesia dari bahaya narkoba,” ujarnya.

dr Aisyah Dahlan, owner Dari Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, menjelaskan konser orkestra seratus mantan pecandu ini nantinya melibatkan musisi dari lintas usia. “Dari usia yang paling muda, 16 tahun, sampai ada yang 55 tahun. Mereka semua sudah terbebas dari narkoba,” katanya.

Aisyah menjelaskan dalam membantu memulihkan para pecandu dari ketergantungan narkoba banyak hal yang harus dilakukan. Salah satunya, kata dia, dengan mengaktifkan saraf pada bagian lobus parentalis di bagian otak manusia. Fungsi dari bagian ini, kata dia, menyimpan program watak dan bakat.

“Ketika para pecandu itu tergantung pada narkoba maka bagian otak yang terganggu ada di bagian parental (depan). Fungsi bagian ini sebagai pengingat. Nah untuk itulah kita harus mengisi ingatan barunya dengan kegiatan positif sekaligus mengaktifkan kembali bagian lobus pada otak yang berisi watak dan bakat mereka,” kata dokter yang sudah sejak 1998 menggeluti layanan pemulihan pecandu narkoba ini.   

Aisyah juga menjelaskan kampanye melawan narkoba ini diperkuat juga dengan komunitas #CukupGueAja yang menjadi wadah para mantan pecandu. Ia mengaku kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan ketergantungan narkoba itu tidak hanya musik saja. “Tapi kita juga memiliki kegiatan seperti melukis, olahraga, serta beberapa kegiatan lainnya yang bisa mengaktifkan bakat para mantan pecandu,” ujarnya.

Sementara itu, Mayjen Achmad Yuliarto dari Lemhanas, menyambut positif adanya kegiatan ini. Ia menilai kegiatan kampanye melawan narkoba lewat musik ini menjadi bagian dari program milenial kebangsaan. “Tentunya sebagai lembaga think tank nasional, kegiatan ini sangat kami dukung karena menjadi bagian penting untuk menjaga ketahanan nasional, khususnya serangan narkoba kepada kelompok generasi muda,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement