Badai debu yang menyapu negara bagian Victoria telah menyebabkan air hujan berwarna cokelat di kota Melbourne, Kamis pagi (23/01). Sebuah kolam renang untuk umum terpaksa tutup dan mobil-mobil terlihat seperti sudah dicat dengan lumpur.
Pakar meteorlogi, Richard Carlyon dari Biro Meteorologi mengatakan ada banyak warga yang melaporkan turunnya hujan berwarna cokelat di seluruh penjuru Melbourne.
Menurutnya fenomena ini disebabkan oleh badai debu di malam hari, bukan karena asap kebakaran hutan.
"Beberapa dari debu telah diikat udara dan bergerak semalam sebelumnya," ujarnya kepada ABC.
Nate Byrne, presenter cuaca di ABC mengatakan debu-debu diambil oleh udara dingin dan kemudian dibawa dari Australia Selatan dan sebelah barat laut Victoria.
"Hujan selalu agak kotor karena ada sedikit debu, bakteri, di setiap tetesan hujan, bahkan dalam setiap air di awan," jelasnya.
Pendengar ABC Radio Melbourne, Tony mengatakan langit berubah menjadi agak kecokelatan di kawasan tempat tinggalnya, Point Cook, Rabu kemarin (22/01).
"Warna langitnya cokelat dan mulai hujan lumpur," katanya.
"Mobil jadi seperti sudah disemprot dengan lumpur, hujan yang kotor terjadi selama beberapa jam, tapi setelah malam mulai lebih bersih."
Shona McAlpine, warga Melbourne lainnya mengatakan kolam renang di rumahnya yang berada di kawasan Brighton menjadi seperti danau.
"Benar-benar cokelat, tinggal diberi bebek dan beberapa tanaman air, menjadi sebuah danau."
Kolam renang untuk publik, Brunswick Baths, harus tutup di hari Kamis, karena pandangan di bawah air yang tidak jernih.
Hujan berwarna cokelat juga menyebabkan stasiun kereta Burnley tutup, hingga pekerja khusus dipanggil untuk membersihkan genangan air cokelat.
Melbourne telah mengalami curah hujan yang tertinggi di bulan Januari sejak tahun 1996, sekitar 23 milimiter dalam semalaman, sehingga curah hujan selama sebulan menjadi 114 milimeter.
Rata-rata curah hujan di kota Melbourne di bulan Januari adalah 45 milimeter.
Dirangkum dari laporan dalam bahasa Inggris, yang bisa dibaca disini.