REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengaku tidak ada strategi khusus agar terpilih sebagai calon wakil gubernur. Dia menyerahkannya kepada anggota DPRD DKI Jakarta yang berhak memilih calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya pasif saja tidak melakukan lobi-lobi," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1).
Dia menegaskan bahwa setiap proses politik yang ia lalui telah sesuai dengan ketentuan. Mulai saat dirinya dipercaya menjadi pimpinan komisi II DPR, wak ketua komisi V, hingga ditunjuk sebagai ketua fraksi MPR Gerindra.
"Saya tidak ingin berlebihan, bagi saya jabatan adalah amanah yang harus dilaksanakan sebaik mungkin. Kuncinya adalah niat baik kita," tuturnya.
Saat ditanya terkait kelebihannya dibanding politikus PKS Nurmansjah Lubis, Riza enggan menjawab. Baginya antara dirinya dan Nurmansjah sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Saya tidak ingin merasa lebih dari calon yang lain, saya kira Nurmansjah Lubis dan saya punya kelebihan dan kekurangan jadi sepenuhnya kami serahkan ke anggota dewan dan masyarakat yang diwakili anggota dewan untuk memilih," ungkapnya.
Riza menambahkan jika terpilih nanti, dia siap menjalankan visi misi Anies-Sandi. Bahkan dirinya siap di-bully soal banjir jka nantinya menjadi pendamping Anies.
"Siapapun yang menjadi pejabat punya tugas dan tanggung jawab harus selalu siap dan membiasakan diri untuk dikritik maupun di-bully. Apapun jabatannya, tidak hanya wagub, anggota Dewan juga kita setiap hari hingga hari ini kan selalu dikritik dan di-bully," tutur Riza.